Minggu, 17 November 2013

P3K PADA ANAK

TAK PERLU PANIK JIKA ADA SESUATU 
MENMPA ANAK KITA !

P3K  PADA ANAK

Luka Bakar 

Do's : Lepaskan pakaian anak secara perlahan dan 'kipas-kipas' agar panasnya berkurang. Kemudian segera bawa ke rumah sakit terdekat.

Dont's : Sebaiknya hindari pemberian kecap, mentega atau pasta gigi pada bagian yang terluka karena bisa menjadi tempat berkumpul kuman dan infeksi. Jangan mandikan anak dengan air karena dapat menyebabkan hipotermi (menurunkan suhu tubuh) dan bisa memecahkan lepuhan luka.  

Luka Berdarah 

Do's : Tekan luka dengan kapas yang dilapisi kasa steril, sampai darah berhenti. Kemudian balut dengan kasa bersih yang telah diberi obat merah. Ikat dengan kuat, tapi tidak terlalu kencang. Kalau terlalu dalam, bawa ke dokter, karena mungkin harus dijahit dan diberi antibiotik agar tidak infeksi. 

Don't's : Hindari penggunaan sapu tangan yang 'diragukan' kebersihannya, karena bisa membuat luka infeksi. Jangan menutup terlalu rapat luka tersebut, karena bisa 'membuat' kuman lebih gampang berkembang.  

Mimisan  

Do's : Tenangkan anak agar ia tidak merasa panik dan segera tidurkan anak dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki. Ini dilakukan agar darah tidak kembali keluar dari hidung. Pengobatan alternatif lainnya adalah menciumkan irisan daun sirih ke hidung anak. 

Dont's : Cegah anak dari memegang dan memencet hidungnya, karena bisa mempercepat pendarahan.  

Syok 

Do's : Baringkan anak di permukaan datar dan angkat kedua kaki agar letaknya lebih tinggi dari jantung. Ini dilakukan agar darahnya kembali mengalir normal. Lepaskan pakaian yang terlalu ketat dan mengikat. Terus cek pernapasan, selama anda menunggu dokter datang ke rumah. 

Dont's : Jangan peluk si kecil dengan alasan memberikan ketenangan padanya. Ini justu membuat ia tidak lega bernapas. Jangan biarkan orang mengerumuni si kecil, karena dia membutuhkan kadar oksigen yang lebih besar.  

Pingsan 

Do's : Longgarkan pakaian anak dan perhatikan 4 hal berikut ini, 
- Jika tidak bereaksi, miringkan kepala anak dan periksa pernapasannya
- Jika bernapas, kepalanya tetap dimiringkan, tetapi periksa kemungkinan cedera kepala dan leher
- Jika bernapas tapi mendengkur, periksa pernapasan dengan jari perlahan, mungkin ada yang menyumbat.
- Jika tidak bernapas, lakukan pernapasan dari mulut ke mulut (lihat kolom keterangan)

Dont's : Jangan menunggu waktu lama untuk membawa anak ke dokter. Selama itu, jangan beri makanan atau minum apapun. 

Keracunan 

Do's : Usahakan agar anak memuntahkan zat yang mengandung racun (kecuali zat korosif) , tapi jangan paksa tenggorokannya. Coba dengan memberikannya segelas air garam. Kalau ia memakan zat korosif, beri anak minum susu dingin dan segera bawa ke rumah sakit.

Dont's : Jangan beri makan apa pun jika anak mengalami kejang atau mengeluarkan buih ketika keracunan. 

Tercekik 

Do's : Segera lepaskan benda yang mencekik leher anak. Jika leher terikat, lepaskan dengan gunting, tapi tetap sanggah tubuhnya sementara Anda melepaskan ikatan. 

Dont's : Jangan menunggu terlalu lama melepaskan ikatan, karena kecelakaan tercekik sangat cepat dapat menghambat jalan napas.  

Tersedak 

Do's : Baringkan anak dalam posisi telungkup, tepuk-tepuk punggungnya beberapa kali. Segera balikkan tubuhnya sehingga terlentang kembali di atas pangkuan Anda. Aturlah agar posisi kepalanya lebh rendah dari tubuhnya. Kalau memungkinkan keluarkan benda asing tersebut, tapi jika tidak segera bawalah anak ke rumah sakit.

Dont's : Jangan sekali-kali memasukkan tangan ke dalam mulutnya, dengan maksud mengeluarkan benda asing tersebut. Yang ada nantinya akan menyebabkan benda asing tersebut, makin terdorong masuk ke dalam.  

Tersengat Listrik 

Do's : Putuskan aliran listrik yang mengenai tubuh si kecil dengan bahan isolator, seperti handuk kering dan pakai alas kaki yang kering. Segera periksa jalan pernapasannya, jika berhenti, lakukanlah pernapasan buatan dari mulut ke mulut (lihat kolom keterangan-red)

Dont's : Jangan sepelekan luka bakar yang terjadi, sekecil apapun segera obati dengan obat luka. Ditakutkan luka tersebut bisa berkembang menjadi infeksi 

Gigitan Binatang 

Do's : Hibur anak agar ia tidak panik dan tidak menimbulkan trauma berkepanjangan. Cuci lukanya dengan sabun untuk mengilangkan darah. Jangan lupa oleskan krim antibiotik dan tutup dengan kasa steril. Tapi kalau luka membengkak, segera bawa si kecil ke dokter.

Dont's : Jangan biarkan anak menggaruk-garuk luka akibat gigitan binatang ini. Tindakan ini bisa membuat luka pada gigitan semakin besar. Kalau anak merasa alergi pada bekas gigitan, coba beri krim yang mengandung halamin. 

Proses Pernapasan Buatan :
 
1. Baringkan anak dengan kepala ditarik perlahan ke belakang, agar jalan napas terbuka. Longgarkan seluruh pakaian yang mangikat
2. Buka mulut anak dengan menekan rahangnya perlahan dengan satu tangan, jaga tangan jangan sampai menekan leher. Kemudian pencet hidungnya
3. Tempelkan mulut anda ke mulut anak sama seluruh mulut menutup bibir anak
4. Hembuskan napas kuat-kuat ke dalam mulutnya, sampai terlihat gerakan naik turun pada dada. Kalau ini terjadi, Anda telah melakukannya dengan benar.
Luka Bakar

Do's : Lepaskan pakaian anak secara perlahan dan 'kipas-kipas' agar panasnya berkurang. Kemudian segera bawa ke rumah sakit terdekat.

Dont's : Sebaiknya hindari pemberian kecap, mentega atau pasta gigi pada bagian yang terluka karena bisa menjadi tempat berkumpul kuman dan infeksi. Jangan mandikan anak dengan air karena dapat menyebabkan hipotermi (menurunkan suhu tubuh) dan bisa memecahkan lepuhan luka.

Luka Berdarah


Do's : Tekan luka dengan kapas yang dilapisi kasa steril, sampai darah berhenti. Kemudian balut dengan kasa bersih yang telah diberi obat merah. Ikat dengan kuat, tapi tidak terlalu kencang. Kalau terlalu dalam, bawa ke dokter, karena mungkin harus dijahit dan diberi antibiotik agar tidak infeksi.

Don't's : Hindari penggunaan sapu tangan yang 'diragukan' kebersihannya, karena bisa membuat luka infeksi. Jangan menutup terlalu rapat luka tersebut, karena bisa 'membuat' kuman lebih gampang berkembang.

Mimisan


Do's : Tenangkan anak agar ia tidak merasa panik dan segera tidurkan anak dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki. Ini dilakukan agar darah tidak kembali keluar dari hidung. Pengobatan alternatif lainnya adalah menciumkan irisan daun sirih ke hidung anak.

Dont's : Cegah anak dari memegang dan memencet hidungnya, karena bisa mempercepat pendarahan.

Syok

Do's : Baringkan anak di permukaan datar dan angkat kedua kaki agar letaknya lebih tinggi dari jantung. Ini dilakukan agar darahnya kembali mengalir normal. Lepaskan pakaian yang terlalu ketat dan mengikat. Terus cek pernapasan, selama anda menunggu dokter datang ke rumah.

Dont's : Jangan peluk si kecil dengan alasan memberikan ketenangan padanya. Ini justu membuat ia tidak lega bernapas. Jangan biarkan orang mengerumuni si kecil, karena dia membutuhkan kadar oksigen yang lebih besar.

Pingsan


Do's : Longgarkan pakaian anak dan perhatikan 4 hal berikut ini,
- Jika tidak bereaksi, miringkan kepala anak dan periksa pernapasannya
- Jika bernapas, kepalanya tetap dimiringkan, tetapi periksa kemungkinan cedera kepala dan leher
- Jika bernapas tapi mendengkur, periksa pernapasan dengan jari perlahan, mungkin ada yang menyumbat.
- Jika tidak bernapas, lakukan pernapasan dari mulut ke mulut (lihat kolom keterangan)

Dont's : Jangan menunggu waktu lama untuk membawa anak ke dokter. Selama itu, jangan beri makanan atau minum apapun.

Keracunan


Do's : Usahakan agar anak memuntahkan zat yang mengandung racun (kecuali zat korosif) , tapi jangan paksa tenggorokannya. Coba dengan memberikannya segelas air garam. Kalau ia memakan zat korosif, beri anak minum susu dingin dan segera bawa ke rumah sakit.

Dont's : Jangan beri makan apa pun jika anak mengalami kejang atau mengeluarkan buih ketika keracunan.

Tercekik

Do's : Segera lepaskan benda yang mencekik leher anak. Jika leher terikat, lepaskan dengan gunting, tapi tetap sanggah tubuhnya sementara Anda melepaskan ikatan.

Dont's : Jangan menunggu terlalu lama melepaskan ikatan, karena kecelakaan tercekik sangat cepat dapat menghambat jalan napas.

Tersedak


Do's : Baringkan anak dalam posisi telungkup, tepuk-tepuk punggungnya beberapa kali. Segera balikkan tubuhnya sehingga terlentang kembali di atas pangkuan Anda. Aturlah agar posisi kepalanya lebh rendah dari tubuhnya. Kalau memungkinkan keluarkan benda asing tersebut, tapi jika tidak segera bawalah anak ke rumah sakit.

Dont's : Jangan sekali-kali memasukkan tangan ke dalam mulutnya, dengan maksud mengeluarkan benda asing tersebut. Yang ada nantinya akan menyebabkan benda asing tersebut, makin terdorong masuk ke dalam.

Tersengat Listrik

Do's : Putuskan aliran listrik yang mengenai tubuh si kecil dengan bahan isolator, seperti handuk kering dan pakai alas kaki yang kering. Segera periksa jalan pernapasannya, jika berhenti, lakukanlah pernapasan buatan dari mulut ke mulut (lihat kolom keterangan-red)

Dont's : Jangan sepelekan luka bakar yang terjadi, sekecil apapun segera obati dengan obat luka. Ditakutkan luka tersebut bisa berkembang menjadi infeksi

Gigitan Binatang


Do's : Hibur anak agar ia tidak panik dan tidak menimbulkan trauma berkepanjangan. Cuci lukanya dengan sabun untuk mengilangkan darah. Jangan lupa oleskan krim antibiotik dan tutup dengan kasa steril. Tapi kalau luka membengkak, segera bawa si kecil ke dokter.

Dont's : Jangan biarkan anak menggaruk-garuk luka akibat gigitan binatang ini. Tindakan ini bisa membuat luka pada gigitan semakin besar. Kalau anak merasa alergi pada bekas gigitan, coba beri krim yang mengandung halamin.

Proses Pernapasan Buatan :

1. Baringkan anak dengan kepala ditarik perlahan ke belakang, agar jalan napas terbuka. Longgarkan seluruh pakaian yang mangikat
2. Buka mulut anak dengan menekan rahangnya perlahan dengan satu tangan, jaga tangan jangan sampai menekan leher. Kemudian pencet hidungnya
3. Tempelkan mulut anda ke mulut anak sama seluruh mulut menutup bibir anak
4. Hembuskan napas kuat-kuat ke dalam mulutnya, sampai terlihat gerakan naik turun pada dada. Kalau ini terjadi, Anda telah melakukannya dengan benar.


Categories:

0 komentar:

Posting Komentar