Kamis, 27 Desember 2012

CAPUNG: MESIN-MESIN TERBANG


Kita bisa melihat capung di tempat-tempat yang berair. Jika Anda mengenali serangga ini, Anda mungkin pernah melihatnya terbang begitu cepat dan membuat gerakan terbang yang cepat dan tiba-tiba. Namun bagi Anda yang tidak akrab dengannya, mari kita perhatikan serangga ini.

Rupa seekor capung menyerupai helikopter. Serangga ini memiliki bakat yang begitu sempurna untuk terbang. Tak peduli berapa kecepatan dan arah terbangnya, capung dapat berhenti dan terbang kembali ke arah yang berbeda sedemikian rupa, hingga tetap diam di udara dan menunggu dalam posisi yang tepat untuk menyerang mangsanya. Ini semua berkat sayapnya, yang dapat mengepak sangat cepat. Ketika berada pada posisi ini, capung dapat membalik dengan cepat, dengan kepala mengarah pada mangsanya. Tetapi sebenarnya ini hanyalah beberapa hal saja dari kemampuan terbang jungkir-balik (manuver) yang menjadi sumber ilham bagi umat manusia dalam membuat helikopter yang merupakan hasil teknologi maju masa kini.
Tubuh seekor capung memiliki bentuk berulir yang memberikan kesan bahwa badannya tertutup logam. Seekor capung, yang warnanya beraneka ragam mulai dari biru es hingga merah anggur, memiliki dua pasang sayap di punggung. Sepasang sayap terletak di depan dan sepasang lainnya di belakang. Ketika terbang, dua sayap depan terbang mengarah ke atas sementara dua sayap belakang mengarah ke bawah.

Helikopter Sikorsky yang dibuat dengan teknologi saat ini menggunakan bentuk sayap capung yang istimewa ini sebagai modelnya. Pertama-tama, gambar seekor capung dimasukkan dalam komputer. Lalu, berdasarkan manuver-manuver capung di udara, dibuat sekitar 2000 gambar khusus. Hasilnya, Sikorsky muncul dengan model baru yang lebih kuat, dengan gerakan yang begitu canggih. Helikopter ini digunakan  untuk mengangkut tentara dan perbekalan.


Pernahkah Anda mengamati mata capung? Capung memiliki penglihatan yang sempurna. Mata capung oleh para ahli dianggap sebagai mata serangga yang paling baik. Seekor capung memiliki sepasang mata, masing-masing terdiri dari kurang lebih 30.000 lensa. Mata ini, yang tampak seperti setengah lingkaran dan menempati setengah kepalanya, menyediakan bidang penglihatan yang luas. Karena itulah, punggung belakang capung pun termasuk dalam rentang penglihatannya.

Ini hanyalah beberapa ciri yang dimiliki capung, yang diterangkan sangat singkat. Andaikanlah salah satu organ capung ini, misalnya bentuk sayap yang istimewa tidak ada. Dapatkah serangga ini membuat manuver-manuver mendadak dan menangkap mangsanya? Atau, jika capung tidak memiliki mata yang memungkinkannya melihat ke semua arah, dapatkah ia melarikan diri dari musuh-musuhnya?

Jika salah satu sistem pada capung ini tidak ada, maka akan timbul gangguan fungsi pada sistem-sistem lainnya. Capung memang diciptakan lengkap dengan seluruh sistemnya. Allah menciptakan capung dengan sempurna, seperti makhluk lainnya, dan berkat Allah pula serangga ini dapat hidup dengan nyaman.

KANTUNG TIDUR IKAN BAYAN (PARROTFISH)


Kantung tidur yang melindungi ikan bayan tampak dalam gambar di bawah ini.
Ikan bayan yang tampak dalam gambar ini disebut parrotfish dalam Bahasa Inggris karena, seperti bisa Anda lihat, ikan ini menyerupai burung beo. Ikan yang berwarna-warni ini menggunakan cara yang tidak biasa untuk melindungi dirinya dalam menghadapi musuh-musuhnya.  Utamanya di malam hari, ikan bayan melapisi seluruh tubuhnya dengan zat mirip agar-agar yang dihasilkan sendiri olehnya.  Sebelum menjawab pertanyaan “mengapa?”, mari perhatikan bagaimana zat ini dibuat dan digunakan.

Lapisan agar-agar ikan bayan dikeluarkan dari bagian atas rongga insangnya. Ikan mengeluarkan zat itu ketika bernafas. Setelah beberapa waktu, lapisan tersebut menutupi seluruh tubuh ikan. Dengan melakukan hal tersebut, ikan ini seolah meletakkan dirinya dalam sejenis kantung tidur dan menjadi terlindung dari bahaya luar di malam hari. Zat ini juga memungkinkan ikan untuk menyembunyikan diri dengan penyamaran. Fungsi utamanya, kantung tidur tembus pandang ini melindung ikan dari belut laut (moray) (belut moray adalah salah satu belut paling berbahaya yang banyak terdapat di perairan Pasifik, khususnya Hawaii—penerj.), salah satu musuh bebuyutannya. Belut-belut moray memiliki indera penciuman yang sangat baik dan dapat menemukan mangsanya dengan penciumannya itu. Namun, lapisan perlindungan ikan bayan mampu mencegah moray untuk mengendus baunya. Moray tidak dapat mengenali ikan dalam kantungnya, bahkan ketika menyenggol saat melewatinya sekalipun. Oleh karena itu, kita tentu melontarkan pertanyaan-pertanyaan berikut: Bagaimana ikan bayan mendapatkan kantung perlindungan yang mereka gunakan di malam hari? Bagaimana mereka tahu bahwa musuh utamanya berburu dengan perantaraan indera penciumannya? Bagaimana ikan bayan menemukan sebuah zat, yang begitu penting untuk menghalangi indera penciuman belut-belut moray hingga ikan itu dapat melewati malam dengan aman?

Jelas, kita tidak akan percaya bahwa seekor ikan mampu memutuskan untuk membuat zat kimia dalam tubuhnya, kemudian melapisi diri dengan zat ini. Pun tidak mungkin hal semacam itu tumbuh dengan serta-merta dari waktu ke waktu. Ikan bayan yang terlihat dalam foto tidak dapat dengan sadar merencanakan membuat zat semacam itu, dan tidak dapat menyusun sebuah sistem dalam tubuhnya berdasarkan kemauannya sendiri. Demikian juga dengan ikan bayan yang hidup seribu atau sepuluh ribu tahun yang lalu.

Penyamaran dengan cara melapisi tubuh dengan agar-agar adalah cara cerdas yang sangat cocok untuk melindungi ikan ini dari musuhnya. Jelas bahwa keistimewaan tubuh seperti itu hanya bisa terjadi melalui rancangan yang cerdas. Kecerdasan ini bukanlah milik ikan atau orang lain, melainkan milik Allah, Pencipta semua makhluk.