Jumat, 15 November 2013

Bagaimana Menghadapi Kesulitan Untuk Hamil

'Family Walk' photo (c) 2012, www.GlynLowe.com - license: http://creativecommons.org/licenses/by/2.0/
Tidak diragukan lagi bahwa anak merupakan salah satu nikmat luar biasa sekaligus amanat besar yang Tuhan berikan kepada sepasang suami isteri. Mereka mampu memberi warna sangat berbeda bila dibandingkan dengan hidup hanya berdua saja. Kehadirannya akan selalu didambakan.
Bila saat ini Anda berdua belum mendapatkan keturunan setelah menantikannya mungkin selama satu tahun, dua tahun, atau lebih lama lagi, maka tidak dapat dipungkiri bahwa sedikit atau banyak hal ini akan memberikan tekanan mental. Semakin lama dan seiring usia yang makin tua bisa jadi beban psikologisnya makin berat.
Saat melihat tetangga sedang menggendong anaknya, maka perasaan sedih, malu dan tidak percaya diri bisa hinggap mengganggu pikiran. Apalagi ketika bertemu dengan teman yang sudah lama tidak bertemu, yang kemudian bertanya “Sudah punya anak berapa?”. Walaupun berat Anda mungkin menjawab dengan nada lemas “Belum dikasih”. Pertanyaan dari orangtua yang ingin segera menimang cucu juga memberikan beban yang tidak kecil.
Tulisan ini mudah-mudahan memberikan sedikit perasaan lega, ringan dan tenang bagi Anda yang sedang menghadapi masalah ketidaksuburan ini. Tulisan ini lebih dominan membahas aspek psikologi, karena ruhani yang positif dan tenang bisa melahirkan tindakan-tindakan yang rasional dan lebih efektif, bila dibandingkan dalam keadaan sebaliknya.

Terima Apapun Dengan Rasa Syukur

Bagaimana pun manusia berkeinginan atau berencana, namun Tuhan-lah yang berkuasa atas segala sesuatu. Dia-lah yang menentukan segalanya, yang bisa dilakukan hanya berikhtiar tanpa henti. Maka sangatlah tepat jika Anda selalu menerima apapun yang dimiliki saat ini, dengan ada atau tidaknya anak.
Rumusnya sederhana: “Semakin Anda bersyukur dan menerima apapun keadaan saat ini, maka semakin terasa ringan, tenang dan tenteram hati Anda. Dan sebaliknya semakin Anda mengeluh dan tidak berterimakasih, maka akan bertambah sedih, stress, dan berat Anda menjalaninya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa jiwa yang tenang, tidak emosional dan stabil akan meningkatkan kualitas tubuh, sehingga diharapkan kemungkinan pembuahan akan naik signifikan. Saat stress, marah dan sedih kekebalan tubuh dan kualitasnya menurun dan tindakanpun menjadi tak menentu.
Jadi bersyukurlah terus mudah-mudahan nikmatnya ditambah terus, salah satunya berupa momongan.

Sabar, Tidak Menyerah dan Terus Berdoa

Ada orang bilang bahwa sabar ada batasnya, sesungguhnya bila kita rasakan ada tidaknya batas tergantung cara kita memandangnya. Kalau kita meyakini kesabaran kita habis, maka ya sudah lahirlah keluh kesah. Bila kita yakin kesabaran tidak ada ujungnya maka yang ada adalah sikap optimis dan sifat pantang menyerah.
Hidup yang kita rasakan hanya detik ini saja, masa yang akan datang belum tentu tiba. Nikmati saja apa yang diberikan, lakukan yang terbaik yang bisa dilakukan dan jalani proses upaya untuk punya anak dengan kemantapan hati. Siapa tahu beberapa saat lagi kehamilan tiba. Anda tidak akan pernah tahu kapan diberikan keturunan.
Ada wanita susah hamil, dengan menerapkan tips sederhana berhasil mengandung, namun ada pula pasangan yang telah melakukan berbagai usaha namun belum juga dikaruniai. Ini menunjukkan bahwa tiap orang punya situasi dan kondisi yang berbeda maka tentu hasilnya pun akan tidak sama termasuk kapan kehamilan itu menghampiri.
Doa yang dikabulkan bisa mengubah sesuatu dari A menjadi B, dari tak punya jadi punya. Jika Anda yakin, maka berdoalah tanpa henti. Non-stop.

Pelajari Cara atau Tips Cepat Hamil

Anda bisa membaca buku, koran, majalah, artikel online dan melihat media lainnya untuk tidak hanya sekadar tahu tapi benar-benar paham tentang seluk beluk kehamilan. Saat Anda memahami sesuatu secara luas dan menyeluruh, maka jalan-jalan akan tampak, kesempatan seolah terbuka lebar dan sesuatu biasanya terasa lebih mudah.
Hal-hal yang bertahap bisa dipelajari adalah sebagai berikut:
  • Bagaimana organ reproduksi pria dan wanita bekerja
  • Bagaimana proses pembuahan terjadi
  • Apa sih sebenarnya infertilitas
  • Apa sajakah yang mempengaruhi kesuburan, misal: makanan dan gaya hidup seperti apa yang berefek pada fertilitas
  • Kapan saat masa subur isteri dan bagaimana cara mengetahuinya
  • Tips atau trik cara cepat hamil
  • Apa yang mesti dilakukan saat ingin mendapat bantuan seorang dokter
Sambil Anda mencoba memahami, maka praktekkan tips-tips yang telah dipahami dengan fokus dan konsisten, lakukan dulu yang termudah menurut Anda yang bisa dilakukan saat ini. Misalnya, jika Anda merokok berhentilah merokok, jika Anda tidak suka tauge maka mulailah menyukai rasanya. Jika Anda gemuk seriuslah untuk menurunkan berat badan.
Praktekkan apa yang menurut Anda masuk akal dan punya dasar ilmiah bukan hanya berdasar mitos. Sekadar paham tidak akan berarti bila apa yang Anda tahu tidak diimplementasikan dan dilakukan perbaikan-perbaikan secara kontinyu.

Putuskan Apakah Akan Berupaya Sendiri atau Minta Bantuan Dokter

Tentu ini adalah pilihan yang tergantung pada situasi dan kondisi. Bila Anda mampu secara financial tentu tak masalah, Anda bisa berkonsultasi pada dokter spesialis kandungan dan mengikuti saran-sarannya.
Namun bila Anda lebih memilih upaya hamil mandiri dengan membaca dan praktek berdua walaupun sebenarnya dana memadai, maka itu adalah hak Anda. Apalagi kalau dana terbatas maka pilihan usaha sendiri adalah pilihan paling logis.

Apakah Perlu Mengadopsi Anak?

Setelah sekian lama Anda berupaya namun belum dititipi keturunan, mungkinkah untuk mengangkat anak? Sesungguhnya adalah hak tiap pasangan untuk memutuskan mengadopsi anak atau tidak, untuk mencoba lebih menceriakan kehidupan berdua yang mungkin ada kalanya terasa hampa tanpa si buah hati.
Ya benar bahwa ada mitos “dengan mengadopsi anak maka istri akan hamil”. Belum ada penelitian ilmiah yang mengaitkan antara kedua hal tersebut. Mungkin bila dilihat dari sisi kejiwaan, maka saat telah mengadopsi anak ruhani pasangan tidak lagi stress dan relatif  tenang, bisa jadi inilah yang meningkatkan keberhasilan hamil.
Yang perlu dilakukan saat memilih anak untuk diadopsi adalah mengecek apakah ia berasal dari orangtua yang baik-baik. Mengapa? Sebab sifat-sifat anak merupakan warisan dari orangtuanya, maka amat bijak jika lebih selektif melihat calon anak angkat. Pernah kita dengar beberapa anak angkat yang malah berbuat jahat pada orang tua angkatnya sendiri. Tentu Anda tak ingin itu terjadi, bila Anda berniat mengangkat anak.
Itulah beberapa hal yang barangkali bisa Anda lakukan dalam menghadapi kesulitan punya anak. Walaupun berat tetaplah berada dalam optimisme.

0 komentar:

Posting Komentar