Tidak diragukan lagi bahwa anak merupakan salah satu nikmat luar
biasa sekaligus amanat besar yang Tuhan berikan kepada sepasang suami
isteri. Mereka mampu memberi warna sangat berbeda bila dibandingkan
dengan hidup hanya berdua saja. Kehadirannya akan selalu didambakan.
Bila saat ini Anda berdua belum mendapatkan keturunan setelah
menantikannya mungkin selama satu tahun, dua tahun, atau lebih lama
lagi, maka tidak dapat dipungkiri bahwa sedikit atau banyak hal ini akan
memberikan tekanan mental. Semakin lama dan seiring usia yang makin tua
bisa jadi beban psikologisnya makin berat.
Saat melihat tetangga sedang menggendong anaknya, maka perasaan
sedih, malu dan tidak percaya diri bisa hinggap mengganggu pikiran.
Apalagi ketika bertemu dengan teman yang sudah lama tidak bertemu, yang
kemudian bertanya “Sudah punya anak berapa?”. Walaupun berat Anda
mungkin menjawab dengan nada lemas “Belum dikasih”. Pertanyaan dari
orangtua yang ingin segera menimang cucu juga memberikan beban yang
tidak kecil.
Tulisan ini mudah-mudahan memberikan sedikit perasaan lega, ringan
dan tenang bagi Anda yang sedang menghadapi masalah ketidaksuburan ini.
Tulisan ini lebih dominan membahas aspek psikologi, karena ruhani yang
positif dan tenang bisa melahirkan tindakan-tindakan yang rasional dan
lebih efektif, bila dibandingkan dalam keadaan sebaliknya.
Terima Apapun Dengan Rasa Syukur
Bagaimana pun manusia berkeinginan atau berencana, namun Tuhan-lah
yang berkuasa atas segala sesuatu. Dia-lah yang menentukan segalanya,
yang bisa dilakukan hanya berikhtiar tanpa henti. Maka sangatlah tepat
jika Anda selalu menerima apapun yang dimiliki saat ini, dengan ada atau
tidaknya anak.
Rumusnya sederhana: “Semakin Anda bersyukur dan menerima apapun
keadaan saat ini, maka semakin terasa ringan, tenang dan tenteram hati
Anda. Dan sebaliknya semakin Anda mengeluh dan tidak berterimakasih,
maka akan bertambah sedih, stress, dan berat Anda menjalaninya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa jiwa yang tenang, tidak emosional
dan stabil akan meningkatkan kualitas tubuh, sehingga diharapkan
kemungkinan pembuahan akan naik signifikan. Saat stress, marah dan sedih
kekebalan tubuh dan kualitasnya menurun dan tindakanpun menjadi tak
menentu.
Jadi bersyukurlah terus mudah-mudahan nikmatnya ditambah terus, salah satunya berupa momongan.
Sabar, Tidak Menyerah dan Terus Berdoa
Ada orang bilang bahwa sabar ada batasnya, sesungguhnya bila kita
rasakan ada tidaknya batas tergantung cara kita memandangnya. Kalau kita
meyakini kesabaran kita habis, maka ya sudah lahirlah keluh kesah. Bila
kita yakin kesabaran tidak ada ujungnya maka yang ada adalah sikap
optimis dan sifat pantang menyerah.
Hidup yang kita rasakan hanya detik ini saja, masa yang akan datang
belum tentu tiba. Nikmati saja apa yang diberikan, lakukan yang terbaik
yang bisa dilakukan dan jalani proses upaya untuk punya anak dengan
kemantapan hati. Siapa tahu beberapa saat lagi kehamilan tiba. Anda
tidak akan pernah tahu kapan diberikan keturunan.
Ada wanita susah hamil, dengan menerapkan tips sederhana berhasil
mengandung, namun ada pula pasangan yang telah melakukan berbagai usaha
namun belum juga dikaruniai. Ini menunjukkan bahwa tiap orang punya
situasi dan kondisi yang berbeda maka tentu hasilnya pun akan tidak sama
termasuk kapan kehamilan itu menghampiri.
Doa yang dikabulkan bisa mengubah sesuatu dari A menjadi B, dari tak
punya jadi punya. Jika Anda yakin, maka berdoalah tanpa henti. Non-stop.
Pelajari Cara atau Tips Cepat Hamil
Anda bisa membaca buku, koran, majalah, artikel online dan
melihat media lainnya untuk tidak hanya sekadar tahu tapi benar-benar
paham tentang seluk beluk kehamilan. Saat Anda memahami sesuatu secara
luas dan menyeluruh, maka jalan-jalan akan tampak, kesempatan seolah
terbuka lebar dan sesuatu biasanya terasa lebih mudah.
Hal-hal yang bertahap bisa dipelajari adalah sebagai berikut:
- Bagaimana organ reproduksi pria dan wanita bekerja
- Bagaimana proses pembuahan terjadi
- Apa sih sebenarnya infertilitas
- Apa sajakah yang mempengaruhi kesuburan, misal: makanan dan gaya hidup seperti apa yang berefek pada fertilitas
- Kapan saat masa subur isteri dan bagaimana cara mengetahuinya
- Tips atau trik cara cepat hamil
- Apa yang mesti dilakukan saat ingin mendapat bantuan seorang dokter
Sambil Anda mencoba memahami, maka praktekkan tips-tips yang telah
dipahami dengan fokus dan konsisten, lakukan dulu yang termudah menurut
Anda yang bisa dilakukan saat ini. Misalnya, jika Anda merokok
berhentilah merokok, jika Anda tidak suka tauge maka mulailah menyukai
rasanya. Jika Anda gemuk seriuslah untuk menurunkan berat badan.
Praktekkan apa yang menurut Anda masuk akal dan punya dasar ilmiah
bukan hanya berdasar mitos. Sekadar paham tidak akan berarti bila apa
yang Anda tahu tidak diimplementasikan dan dilakukan perbaikan-perbaikan
secara kontinyu.
Putuskan Apakah Akan Berupaya Sendiri atau Minta Bantuan Dokter
Tentu ini adalah pilihan yang tergantung pada situasi dan kondisi.
Bila Anda mampu secara financial tentu tak masalah, Anda bisa
berkonsultasi pada dokter spesialis kandungan dan mengikuti
saran-sarannya.
Namun bila Anda lebih memilih upaya hamil mandiri dengan membaca dan
praktek berdua walaupun sebenarnya dana memadai, maka itu adalah hak
Anda. Apalagi kalau dana terbatas maka pilihan usaha sendiri adalah
pilihan paling logis.
Apakah Perlu Mengadopsi Anak?
Setelah sekian lama Anda berupaya namun belum dititipi keturunan,
mungkinkah untuk mengangkat anak? Sesungguhnya adalah hak tiap pasangan
untuk memutuskan mengadopsi anak atau tidak, untuk mencoba lebih
menceriakan kehidupan berdua yang mungkin ada kalanya terasa hampa tanpa
si buah hati.
Ya benar bahwa ada mitos “dengan mengadopsi anak maka istri akan
hamil”. Belum ada penelitian ilmiah yang mengaitkan antara kedua hal
tersebut. Mungkin bila dilihat dari sisi kejiwaan, maka saat telah
mengadopsi anak ruhani pasangan tidak lagi stress dan relatif tenang,
bisa jadi inilah yang meningkatkan keberhasilan hamil.
Yang perlu dilakukan saat memilih anak untuk diadopsi adalah mengecek
apakah ia berasal dari orangtua yang baik-baik. Mengapa? Sebab
sifat-sifat anak merupakan warisan dari orangtuanya, maka amat bijak
jika lebih selektif melihat calon anak angkat. Pernah kita dengar
beberapa anak angkat yang malah berbuat jahat pada orang tua angkatnya
sendiri. Tentu Anda tak ingin itu terjadi, bila Anda berniat mengangkat
anak.
Itulah beberapa hal yang barangkali bisa Anda lakukan dalam
menghadapi kesulitan punya anak. Walaupun berat tetaplah berada dalam
optimisme.
0 komentar:
Posting Komentar