Rabu, 10 Oktober 2012

ASI, BIKIN BAYI MUDAH LAPAR

ASI merupakan asupan yang sangat penting bagi anak karena kandungan-kandungan di dalamnya sangat berguna bagi otak dan tubuh seperti laktosa,     protein, lemak, zat besi, dan vitamin.

Meski dalam susu formula juga terdapat kandungan-kandungan ini, ada perbedaan jumlah dan kualitas dari zat-zat ini seperti misalnya laktosa dan protein. Laktosa yang terdapat dalam ASI lebih banyak daripada laktosa yang terdapat di susu formula.

Demikian salah satu kesimpulan yang terungkap dalam temu media yang diadakan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di Jakarta, Rabu (22/7).

Protein yang terdapat dalam ASI lebih mudah dicerna pencernaan bayi ketimbang susu formula. Karena itu anak akan lebih sering merasa lapar, akibatnya bayi akan lebih sering menangis.

"Sayangnya orang tua lebih senang jika anaknya tidak sering menangis. Padahal hal itu bisa disebabkan karena susu formula yang diminum lebih susah untuk dicerna oleh pencernaannya," kata Dr. I. G. A. Nyoman Pratiwi.

Laktosa itu sendiri penting bagi otak anak Anda karena dia berfungsi untuk menghubungkan serabut-serabut otak yang pada akhirnya akan menentukan perkembangan otak anak.Terkadang laktosa menyebabkan diare pada anak, tetapi hal ini normal asalkan berat anak tetap naik.

Banyak ibu yang mencari susu formula dengan kandungan DHA yang terbanyak. Sebenarnya DHA yang terbaik itu berada di dalam ASI karena disertai dengan enzim lipase yang berfungsi untuk mencerna DHA tersebut. Sedangkan di dalam susu formula hanya terdapat kandungan DHA saja sehingga lebih susah untuk dicerna.

Secara eksklusif ASI dianjurkan untuk diberikan hingga 6 bulan pertama sejakbayi lahir karena memenuhi 100 persen kebutuhan bayi. Dalam 6-12 bulan, ASI hanya memenuhi 60-70 persen kebutuhan sehingga perlu makanan pendamping ASI. Di atas 12 bulan, ASI hanya memenuhi 30 persen kebutuhan, tetapi tetap harus diberikan kepada bayinya.

Mungkin Anda khawatir memberi ASI karena sedang sakit dan takut menularkannya pada anak. Tenang, anggapan ini tidaklah benar. Sebaliknya, dengan memberikan ASI saat Anda sakit, sebenarnya sedang memberikan kekebalan pasif kepada anak Anda.

Hanya ada dua keadaan yang tidak memperbolehkan ibu untuk menyusui, yaitu ketika ibu sedang dalam kemoterapi dan terkena HIV. "Kalau ibu sakit, sel darah putih yang bertugas melindungi tubuh akan menyebar ke seluruh tubuh dan ke tubuh bayinya melalui ASI," kata Dr. Pratiwi.


sumber: kompas.com
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar