Ratus vagina adalah salah satu bentuk kecantikan dalam tubuh wanita yang berupa metode pengasapan vagina dengan menggunakan rempah-rempah tertentu. Banyak perempuan meyakini ratus vagina membuat organ intim menjadi wangi dan segar. Konon, saat dan sesudah diratus, lendir keluar dari daerah tersebut. Bahkan, banyak pula yang percaya bahwa hasil penguapan berbagai ramuan tersebut membuat dinding vagina menjadi kesat.
Sebuah sumber menyebutkan bahwa ada bahan atau ramuan dalam spa/gurah/ratus vagina yang mengandung expectorant. Bahan itu merangsang keluarnya cairan dalam vagina. Dengan begitu, setelah menjalani spa/gurah/ratus, vagina terasa kesat. Itu hanya efek sesaat. Sebab, lendir akan muncul kembali. Karena
kelembapan pada vagina, dihasilkan lendir serviks (leher rahim) yang akan membersihkan vagina, serta menghanyutkan sel-sel mati dan sisa-sisa menstruasi agar keluar dari rongga vagina. Rata-rata tiap hari wanita mengeluarkan dua gram sel mati dan tiga gram lendir.Meski begitu, menjalani spa/gurah/ratus dinyatakan boleh saja bila alasannya untuk merawat vagina. Perawatan semacam itu malah dianjurkan. Jika dilakukan dengan benar, spa vagina menurunkan risiko terkena penyakit kanker rahim. Logikanya, bila ke
bersihan daerah sekitar vagina terjaga, kemungkinan infeksi akan berkurang. Tapi, frekuensinya harus diperhatikan. Maksimal dua kali sepekan.
Selain frekuensi, yang juga harus diperhatikan adalah saat menjalankan ratus vagina, vagina harus dalam keadaan sehat. Tidak boleh melakukan ratus vagina bila vagina sedang mengalami hal yang patologis seperti keputihan yang banyak, bau, dan berwarna. Karena bila tetap diratus, dikhawatirkan infeksi malah akan
menyebar ke bagian dalam.
Perlu diperhatikan juga bahan yang dipakai dalam proses ratus tersebut harus steril supaya tidak menjadi sumber penularan penyakit,, tidak mengandung bahan yang berbahaya, tidak merubah PH vagina supaya flora normal yang melindungi vagina tidak mati.
(TH)
0 komentar:
Posting Komentar