Minggu, 03 Juni 2012

Mutiara Hikmah Untuk Kita...


JANGAN MENAHAN BERSIN, TAPI TAHANLAH MENGUAP

Inilah etika terbaik yang diajarkan oleh Rasul Muhammad SAW,
manusia paling baik, paling mulia, manusia yang tidak pernah
berbohong.

Dari Abu Hurairah. Nabi SAW, bersabda :”Bahwasanya Allah
menyenangi bersin dari pada menguap. Maka ketika salah seorang
dari kamu bersin dan memuji Allah berarti ia berhak didoakan oleh
setiap orang Islam yang mendengarnya. Adapun menguap itu dari
syetan dan tahanlah ia sekuatnya ketika salah seorang kamu
menguap, karena hal itu ditertawakan oleh syetan” (HR. Bukhari)


“Ketika seseorang dari kamu bersin, maka hendaklah memuji Allah
dengan ucapan : ALHAMDULILLAAH”, dan yang ada di sisinya
hendaklah mengucapkan “YARHAMUKALLAAH (Mudah-mudahan Allah
mengasihi anda)”. Dan ucapkanlah “YAHDIKUMULLAAH, WAYUSHALIH
BAALAKUM (Semoga Allah menunjuki anda, dan membebasakan anda dari
bala/cobaan)”, oleh yang bersin sesudah didoakan oleh saudara
atau kawanya” (HR. Bukhari)

“Ketika salah seorang kamu menguap, maka letakkanlah tangannya ke
mulut, sebab syethan masuk lewat mulut tersebut” (HR. Muslim)

Kesimpulan:
- Allah menyenangi hamba yang bersin daripada menguap
- Jika bersin, pujilah Allah (membaca alhamdulillah)
- Mendoakan orang bersin: Yaarhamukallah
- Membalas orang yang mendoakan: yahdikumullah
- Tahanlah agar tidak menguap
- Jika tidak kuat, tutuplah dengan tangan ketika menguap

KIAT DAN DOA KETIKA MUSIBAH MELANDA

Dari Umu Salamah, Rasul SAW, bersabda : “Tiada orang yang ditimpa
musibah lalu mengucapkan kalimat dibawah ini, pasti Allah memberi
pahala dalam musibah itu dan memberi ganti untuknya yang lebih
baik dari pada yang telah lenyap. Dan sewaktu Abu Salamah
meninggal, lalu kuucapkan kalimat itu, maka Allah memberi ganti
bagiku yang melebihi dia, yaitu Rasul SAW.” (HR. Muslim)

Inilah doanya:
INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI ROOJI’UUN. ALLOOHUMMA- JURNII FII
MUSHIIBATII,WA AHLIFLII KHOIRAN MINHAA.
(Sesungguhnya kami semua dijadikan Allah, dan kepada-Nyalah kami
akan kembali. Ya Allah berilah kami pahala dalam menghadapi
penderitaan (musibah) ini, dan berikan kami pengganti yang baik
dan melebihinya).

Selain kita membaca dan memahami makna doa di atas, kita juga
harus rela terhadap apa yang menimpa kita.

“Tiada balasan bagi seorang hambaKu yang mukmin ketika ia
kehilangan kekasih/kesayangannya di dunia, kecuali sorga, selama
ia rela dan berserah diri atas takdir-ketentuanKu” (HR.Bukhari)

INVESTASI PENTING YANG HARUS KITA MILIKI
Termasuk investasi penting adalah sesuatu yang dapat memberikan
“Passive Income”. Tanpa bekerja, tapi tetap berpenghasilan.

Contoh: jika kita memiki lima kendaraan, dan kendaraan tersebut
kita sewakan secara tetap kepada sebuah perusahaan dengan harga
sewa Rp 8 juta per unit per bulan, maka dalam sebulan kita akan
mendapatkan passive income sebesar Rp 40 juta.
Lantas, bagaimana kalau kita memiliki 50 kendaraan, 50 kontrakan
dan sumber passive income lainnya?

Tentu sangat menyenangkan bila kita memiliki semua itu… namun
sayangnya, itu TIDAK MUDAH untuk dimiliki. Selain itu, sifatnya
hanya SEMENTARA.

Kabar gembiranya adalah: ada investasi yang dapat memberikan
pasif income LEBIH DAHSYAT, MUDAH DIMILIKI, DAN TERUS MENERUS
(TIDAK SEMENTARA). Apa itu...???

Saudaraku, inilah jawabannya:
“Ketika seseorang manusia meninggal dunia maka terputuslah
amalnya, kecuali 3 perkara yaitu: (1) Shadaqoh jariyah (2) Ilmu
yang bermanfaat (3) Anak shaleh yang selalu mendoakan “ (HR.
Muslim).

Subhanallah, inilah tiga investasi penting yang harus kita miliki.
Shodaqoh, ilmu dan anak shaleh adalah investasi yang luar biasa
dahsyat…

Ini lebih mudah untuk diraih bukan? Dan yang terpenting adalah,
passive incomenya terus mengalir walaupun kita telah meninggal
dunia. Tidak seperti investasi lainnya (berhenti saat kita telah
menghadap sang Maha Kuasa).

EMPAT HAL PENTING
Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda: “Allah berfirman: “Aku
senantiasa mengikuti sangkaan setiap manusia tentang Aku, Aku
selalu bersamanya di mana saja mengingat-Ku, Demi Allah, sungguh
Allah sangat lega menerima taubat hamba-Nya dari seseorang yang
menemukan kembali barangnya yang hilang di hutan. Barang siapa
mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, berarti ia lebih dekat
dengan-Ku sehasta, dan barang siapa mendekatkan diri kepada-Ku
sehasta, berti ia lebih dekat dengan-Ku sedepa. Dan sewaktu ia
menghadap-Ku dengan berjalan, maka Aku lebih cepat dari itu”.
(HR.Bukhari-Muslim).

Karena itu saudaraku, mari kita selalu:
1)Tetaplah berprasangka baik kepada Allah, karena Allah
. senantiasa mengikuti sangkaan hamba-Nya

2)Ingatlah selalu kepada Allah, kapan saja dan dimana saja,
. karena Allah selalu bersama kita, jika kita ingat kepada-Nya

3)Bertaubatlah kepada Allah. Allah Maha Pengampun, dan senang
. menerima taubat hamba-Nya

4)Berusahalah mendekatkan diri kepada-Nya, karena jika kita
. mendekat kepada-Nya, maka Allah lebih mendekati kita

LENYAPKAN KEBURUKAN DENGAN KEBAIKAN
Dia tidak mau shalat, lantaran masih suka berjudi menyabung ayam.
Temannya juga enggan berpuasa: “Wong saya masih suka nyolong
(mencuri), kok!”, tuturnya. Ada juga yang malas mengaji (baca
Quran) karena merasa masih suka baca buku cabul. Ada lagi yang
tidak mau bersedekah karena masih suka riya (tidak ikhlas).

Inilah paradigma sesat yang membuat jauh lebih sesat, sebab:
Kalau judinya jalan terus, kapan shalatnya?
Kalau nyolongnya semakin menjadi-jadi, kapan puasanya?
Kalau koleksi buku cabulnya terus bertambah, kapan baca Qurannya?
Kalau tidak pernah belajar ikhlas bersedekah, kapan sedekahnya?

Sejelek apapun kondisi kita saat ini, tetaplah berbuat baik.
Sebesar apapun dosa yang sering kita lakukan, berusahalah untuk
tetap beribadah. Ini rumusnya: “Sesungguhnya kebaikan itu dapat
melenyapkan keburukan (dosa)” (QS Hud:114).

Jadi yang benar adalah:
Jika ingin berhenti berjudi, maka shalatlah
Sesungguhnya kebaikan itu dapat melenyapkan keburukan

Jika ingin berhenti nyolong, maka berpuasalah
Sesungguhnya kebaikan itu dapat melenyapkan keburukan

Jika ingin meninggalkan bukku cabul, maka bacalah kitab suci
Sesungguhnya kebaikan itu dapat melenyapkan keburukan

Jika ingin melenyapkan riya dalam bersedekah, maka bersedekahlah
Sesungguhnya kebaikan itu dapat melenyapkan keburukan

Jika ingin meninggalkan keburukan, maka berbuat baiklah…
Sesungguhnya kebaikan itu dapat melenyapkan keburukan

Jika ingin meninggalkan maksiat, maka beribadahlah
“Sesungguhnya kebaikan itu dapat melenyapkan keburukan” (QS
Hud:114).

BERAPA DETIK DUDUK PERMOHONAN ANDA?
Shalat adalah penghambaan dan doa. Inti doa dalam shalat, kita
panjatkan pada Allah saat duduk antara dua sujud. Duduk antara
dua sujud disebut juga dengan "Duduk Permohonan", karena dalam
duduk tersebut, seorang hamba memohon kepada sang Maha Pemurah
dengan tujuh permohonan penting, yaitu:
- Ampunan
- Belas kasihan
- Kecukupan
- Derajat yang tinggi
- Rizki
- Petunjuk
- Kesehatan
"Rabbighfirlii, warhamni, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii,
wahdinii, wa'aafinii" Ya Allah, ampunilah dosaku, dan belas
kasihanilah aku, dan cukupkanlah kekuranganku, dan tinggikanlah
derajatku, dan berilah aku rizki, dan berilah aku petunjuk, dan
berilah aku kesehatan. Dapat ditambahkan dengan wa'fuannii (dan
maafkanlah aku)

Tujuh permohonan tersebut merupakan kebutuhan pokok manusia untuk
kebaikan hidup di dunia (fi dunya hasanah) dan kebaikan hidup di
akhirat (wa fil akhirati hasanah).

Berapa detik duduk permohonan anda?
Banyak di antara kita belum memahami hakikat duduk antara dua
sujud ini (duduk permohonan untuk 7 kebutuhan pokok dunia-
akhirat). Karenanya, mereka meremehkannya. Ini terbukti dengan
masih banyaknya peshalat yang sama sekali tidak menghayati duduk
antara, mereka melakukannya hanya dalam 3 - 5 detik saja.
Padahal, untuk dapat menghayati nikmat dan pentingnya model duduk
ciptaan Allah ini, dan untuk dapat menghayati tujuh ratapan
permohonan kebutuhan pokok dalam duduk ini dibutuhkan sekitar 20
detik!

Kalau duduk permohonan kita hanya 5 detik, membaca doa secepat
kilat, tanpa ratapan, tanpa harapan, tanpa penghayatan, tanpa
ruh... pantaskah kita mengharap tujuh permohonan kita dikabulkan?
Mari berintrospeksi, apakah kita sudah cukup memberi penghayatan
pada setiap gerak dan bacaan shalat yang kita lakukan?

Saudaraku
Mari kita sama-sama selalu berusaha menuju shalat yang lebih baik.

RAHASIA MERAIH KEDUDUKAN TERPUJI
“Pada setengah malam bangunlah (shalat malam) kamu, sebagai
shalat sunnah bagimu, supaya Tuhanmu memberi kedudukan yang
terpuji bagimu.” ( Al-Isra 79 )

Dari Salim bin Abdullah bin Umar bin Khatab, katanya : “Nabi SAW,
bersabda : “Hai Abdullah, seorang yang paling nikmat hidupnya
yaitu kalau ia suka shalat malam hari. Salim berkata : “Maka
mulai hari itu, Abdullah tiada tidur di malam hari, kecuali
sebentar. “ (HR. Bukhari-Muslim)

Dari Abu Hurairah, Rasul SAW, bersabda : Puasa paling utama
sesudah Ramadhan ialah puasa Muharram, sedangkan shalatnya ialah
shalat malam sesudah shalat Fardhu. “(HR. Muslim)
JALAN MENGGAPAI KETENANGAN DAN RAHMAT ALLAH
Ketenangan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Untuk
memenuhi kebutuhan yang satu ini, ada yang dengan cara pergi ke
tempat-tempat yang indah dan tenang. Ada juga yang memakai cara
meditasi, relaksasi, therapi, bahkan ada yang menggunakan
obat-obatan. Cara manakah yang biasa anda pilih?

Bagi umat Islam, Rasulullah SAW telah membeberkan rahasia untuk
menggapai ketenangan yaitu dengan jalan menghadiri majelis ilmu
(pengajian dan sejenisnya). Dengan menghadiri majelis ilmu,
selain akan mendapatkan ketenangan dan bertambah wawasan, juga
akan mendapatkan rahmat dari Allah. Malaikat juga turut menjaga
kita, bahkan Allah sang Maha Tinggi merasa bangga hingga menyebut-
nyebut nama kita.

Saudaraku , simak hadits berikut:
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Tiada suatu kaum yang berkumpul di suatu tempat mempelajari/
membaca kitabNya (Al Quran). Dan saling muthalaah diantara
mereka, kecuali ketenangan turun untuk mereka, mereka diliputi
rahmat, dan dijaga oleh para malaikat di sekelilingnya, dan Allah
menyebut-nyebut mereka di hadapan para malaikat di sisiNya.”
(HR. Muslim)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Mari kita sempatkan untuk rutin mendatangi majelis ilmu.

BERWUDHULAH, MAKA BATU MENJADI EMAS!
Kunci yang menentukan nilai aktivitas kita bernilai batu atau
emas adalah wudhu!

“Tidak seorang muslim pun yang tidur malam dalam keadaan suci
(berwudhu), kemudian ia terbangun pada malam hari dan minta
kepada Allah kebaikan dalam urusan dunia dan akhirat, melainkan
Allah akan mengabulkan permintannya itu.” (HR Abu Daud, Nasai,
Ibnu Majjah).

Ternyata tidur dalam keadaan suci dapat membawa hikmah luar
biasa...

Nah, kita mau tidur batu atau tidur emas?

Demikian pula seseorang yang berjalan menuju masjid (dalam
keadaan wudhu), maka Allah akan memberikan ampunan dan kenaikan
derajat untuk setiap langkahnya:

“Barangsiapa berwudhu dari rumahnya, lalu berangkat menuju masjid
menegakkan shalat fardhu, maka setiap langkah kanan kirinya untuk
melepas dosanya dan mengangkat derajatnya.” (HR Muslim)

Sebaliknya, jika langkah kita ke masjid belum dalam keadaan suci
(wudhu), maka langkahnya tidak memberi fadilah untuk menghapus
dosa dan kenaikan derajat.

Nah, kita mau langkah batu atau langkah emas?

Juga untuk aktivitas-aktivitas lainnya seperti membaca Quran,
menuntut ilmu, bekerja, berhubungan suami istri dll semuanya akan
jauh lebih bernilai jika dilakukan dalam keadaan suci (berwudhu).
Karena itu, jadikanlah setiap aktivitas kita bernilai emas...

Saudaraku, mari kita jaga wudhu selalu.

JANGAN LUPAKAN INI SETELAH SHALAT
Dari Abu Hurairah, Rasul bersabda: “Barangsiapa sesudah shalat:
- Bertasbih (membaca “Subhanallah 33x),
- Bertahmid (membaca “Alhamdulillah” 33x) dan
- Bertakbir (membaca “Allahu akbar” 33x),
lalu disempurnakan menjadi 100x dengan kalimat LAA ILAAHA
ILLALLAAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKALAH, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU
WAHUWA ‘ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR*), maka diampuni dosa-dosanya
sekalipun banyakanya sejumlah buih di laut.” (HR. Muslim)

*)Artinya: Tiada tuhan selain Allah yang Maha Esa, tidak ada
sekutu bagi-Nya, bagi-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya segala
puji, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu).

Saudaraku, mari senantiasa kita baca dzikir tersebut
sesudah shalat.

0 komentar:

Posting Komentar