
Lain halnya dengan seekor laba-laba. Setiap hari dia berusaha membuat sarangnya hingga bagus dan menarik. Dalam proses pembuatan sarangnya tersebut, dia selalu mendapatkan cibiran dari kawan-kawan sesama hewan. Tapi hal itu terus dia lakukan hingga dia merasa kelelahan dan akhirnya tertidur. Beberapa saat kemudian tidak disangka ketika si laba-laba terbangun, dia mendapatkan serangga-serangga yang siap dia santap.
Apa yang bisa kita dapatkan dari cerita ini? Sobat sukses, kisah si cicak menggambarkan rutinitas seorang karyawan yang setiap hari hanya melakukan aktivitas rumah-kantor-rumah-kantor, tanpa dia merencanakan masa depan dia dan keluarga mau dibawa ke mana? Sehingga ketika dia sudah mendekati pensiun, karena dia tidak menciptakan “mesin uang” berupa bisnis dan investasi, maka dia terus bekerja menafkahi keluarganya hingga dia mati. Lain halnya dengan si laba-laba yang menggambarkan seorang pebisnis yang tekun membuat “mesin uangnya” agar ketika dia tua dan pensiun, mesin uang ini akan bekerja untuk dia. Ketika sudah masuk usia benar-benar pensiun, pebisnis ini tidak akan khawatir karena dia sudah merencanakan masa depannya mau seperti apa.
Sobat sukses, artikel ini bukan bermaksud menggurui atau mengajari sobat sukses sekalian. Dan juga bukan pula bermaksud merendahkan satu profesi dibandingkan dengan profesi lain. Saya hanya bermaksud berbagi tentang ilmu yang saya dapatkan agar kita semua mampu merencanakan hidup kita. Harapan saya ketika tua dan pensiun nanti kita tidak akan tergopoh-gopoh terus mencari nafkah pagi-siang-malam hanya untuk memenuhi kehidupan kita. Semoga bermanfaat
0 komentar:
Posting Komentar