Senin, 21 Mei 2012

12 Penyebab Konflik dalam Rumah Tangga

Siapapun yang terlibat hubungan dengan orang lain pasti pernah mengalami yang namanya beda pendapat. Demikian juga dengan pasangan yang mengaku saling mencintai sekalipun, mereka juga sering dihantam berbagai persoalan yang menyebabkan keduanya cekcok.
Berikut daftar 12 penyebab paling hot yang selalu menjadi sumber pertengkaran antar pasangan. Apa sajakah itu? Mari kita simak bersama.


Anak
Diskusi tentang anak memang tak pernah ada habisnya. Saat Anda bilang boleh, pasangan mungkin tak setuju, demikian juga sebaliknya. Bahkan bagi yang belum punya anak atau yang akan menikah, perdebatan tentang rencana mempunyai anak atau tidak, atau berapa anak yang diinginkan nantinya, turut mewarnai hubungan yang ada. Saat sebuah perbantahan menemukan titik temu, maka biasanya muncul perbantahan lain, demikian seterusnya.
Cara menanganinya? Yang pasti adalah dengan menjaga komunikasi tetap terbuka dan dengan sikap saling menghormati terhadap pemikiran masing-masing. Jika masalah yang lampau bisa dicari titik temunya, maka untuk yang berikut-berikutnya juga pasti ada jalan keluar terbaik bagi semua pihak.

Karir
Apakah Anda ibu rumah tangga yang juga berkarir? Apakah pekerjaan Anda sering menjadi topik perdebatan dengan suami? Apa suami merasa Anda jarang di rumah dan memperhatikan anak-anak? Dalam menyelesaikan masalah kerja, Anda dan pasangan harus duduk bersama dan bertukar pikiran hingga karir tak lagi jadi pemecah keharmonisan.

Uang
Jika saat single dulu, Anda bebas menggunakan gaji sekehendak diri sendiri, namun saat menikah, jelas hal itu berubah. Yang penting di sini adalah adanya kesepakatan antara Anda dan suami tentang pembagian anggaran, untuk tabungan, pendidikan anak, belanja kebutuhan sehari-hari, hingga dana bantuan bagi keluarga, semua harus dibicarakan secara terbuka.

Seks
Hubungan intim yang indah memang bisa mempererat hubungan. Namun, bila tidak dikomunikasikan, lagi-lagi masalah ini bisa menimbulkan kerenggangan terselubung. Meski malu, Anda dan pasangan harus berkomitmen untuk jujur tentang masalah seksual yang timbul.

Pekerjaan rumah tangga
Kebersihan rumah, pipa ledeng yang bocor, lampu putus, semua itu bisa menjadi sumber konflik yang menyakitkan bila salah satu pasangan lalai menanggapi. Sekali lagi, komunikasi penuh kasih dan pengertian memegang peranan penting di sini. Berbagi tugas dengan pasangan dan anak-anak jelas harus dilakukan, namun jangan paksa mereka untuk melakukan dengan cara Anda.

WC
Jika Anda seorang wanita dan memiliki ‘WC duduk’ di rumah, maka Anda pasti mengerti yang dimaksudkan di sini. Saat pasangan buang air tanpa mengangkat dudukan kloset, maka itu bisa menjadi hal yang sangat menjengkelkan. Apalagi, jika pasangan sudah berulang kali diingatkan. Menghadapi pasangan yang hobi lupa, maka Anda bisa menempelkan kertas yang ditulis dengan huruf tebal di tempat yang terbaca saat suami buang air. Bila ‘hukum’ ini dikumandangkan terus menerus, maka suatu hari pasti akan menempel kuat di ingatan suami.[break]

Serpihan kuku
Suami potong kuku sembarangan, dan serpihannya ada di mana-mana. Tentu saja hal ini menimbulkan ketidak-nyamanan. Tegaskan pada suami bahwa hal ini mengganggu, jika tak manjur, maka Anda bisa melakukan hal yang sama padanya di tempat yang biasa ia duduki, agar suami tahu betapa mengganggunya hal tersebut dan tidak melakukannya lagi.

Keluarga besar
Beda pendapat tentang keluarga besar, baik dari pihak Anda maupun pasangan juga sering menjadi sumber konflik. Untuk masalah ini, Anda dan pasangan memang harus saling jujur, dan pastinya, Anda berdua harus tetap mengutamakan satu sama lain. Jangan pernah mengabaikan pasangan hanya karena saudara, apalagi sampai mempermalukan suami di depan keluarga.

Dengkuran
Memang masalah ini tak dapat dielakkan. Sepele, namun sangat mengganggu. Penyelesaiannya, dengan sikap pengertian, toleransi, menutup telinga saat tidur, hingga mengunjungi dokter.

Remote
Anda ingin melihat acara memasak, suami lebih minta pada bola. Jika memungkinkan untuk membeli 2 buah tabung layar, maka lakukan. Bila tidak, buat kesepakatan untuk bergantian menonton acara favorit masing-masing. Jangan paksa suami duduk bersama Anda jika ia tak tertarik dengan talkshow busana, demikian juga katakan padanya bahwa Anda akan melakukan hal lain selagi ia menikmati pertunjukan bola bergulir.

Menu dan cara makanMungkin hal ini terdengar aneh, namun bagi Anda yang memiliki latar belakang jauh berbeda dengan pasangan masalah ini memang nyata adanya. Pasangan suka santan, Anda alergi. Pasangan alergi pedas, Anda tak bisa hidup tanpa sambal. Suami suka makan dengan tangan, Anda merasa jijik. Untuk menengahi perbedaan ini hanya butuh pengertian dan kemauan menerima satu sama lain. Jangan paksa pasangan makan dengan cara Anda, demikian juga sebaliknya. Buat 2 menu, satu untuk Anda, satu pasangan. Beres kan?

Mantan
Hubungan dengan mantan, atau teman lawan jenis yang terlalu dekat bisa menjadi pemicu huru-hara dalam hubungan. Tentu saja komunikasi dan keterbukaan memegang peranan penting untuk meredakannya.
Komunikasi, kepercayaan, pengertian, toleransi, dan kejujuran memegang peranan penting untuk mengakhiri konflik yang timbul dalam hubungan. Bila Anda dan pasangan punya semua itu, maka perdebatan yang timbul takkan sampai merusak hubungan.

0 komentar:

Posting Komentar