Rabu, 15 Mei 2013

Tentang Keabsahan Doa menyambut bulan Rajab

Masih berkisar tentang "Polemik Bulan Rajab", banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh saudara2 kita yang menanyakan keabsahan doa menjelang bulan Rajab, pertantaannya adalah sbb : 
 
Bagaimana kualitas hadits, “Bila memasuki bulan Rajab, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengucapkan, ‘Alloohumma Baarik Lana Fii Rojabin Wa Sya’baana, Wa Ballighna Ramadhaana.’” Di dalam riwayat lain, ‘Wa Baarik Lana Fii Ramadhaana.’?

Makan penjelasan / jawaban atas pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut.....
 
Teks hadits: “Bila memasuki bulan Rajab, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengucapkan, ‘Allaahumma Baarik Lana Fii Rajabin Wa Sya’baana, Wa Ballighna Ramadhaana (Ya Allah, berilah keberkahan pada kami di dalam bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan).’” 

 
Dikeluarkan oleh ‘Abdullah bin Ahmad di dalam kitab Zawaa’id al-Musnad (2346), al-Bazzar di dalam Musnadnya –sebagaimana disebutkan dalam kitab Kasyf al-Astaar-(616), Ibn as-Sunny di dalam ‘Amal al-Yawm Wa al-Lailah (658) ath-Thabarany di dalam(al-Mu’jam) al-Awsath (3939) dan kitab ad-Du’a’ (911), Abu Nu’aim di dalam al-Hilyah(VI:269), al-Baihaqy di dalam Syu’ab (al-Iman) (3534), kitab Fadhaa’il al-Awqaat (14), al-Khathib al-Baghdady di dalam al-Muwadhdhih (II:473), Ibn ‘Asaakir di dalam Tarikh-nya (XL:57); dari jalur Za’idah bin Abu ar-Raqqad, dari Ziyad an-Numairy, dari Anas.

KUALITAS SANAD INI LEMAH: 
Imam al-Bukhary dan an-Nasa’iy berkata, “Hadits yang diriwayatkannya (Za’idah) Munkar.”
Abu Daud berkata, “Aku tidak mengetahui khabarnya.”
Abu Hatim berkata, “Ia meriwayatkan dari Ziyad an-Numairy, dari Anas hadits-hadits Marfu’ tetapi Munkar. Kami tidak tahu apakah ia berasal dari dirinya atau dari Ziyad.”
Adz-Dzahaby berkata, “Ia seorang periwayat yang lemah.”
Al-Hafizh Ibn Hajar berkata, “Hadits yang diriwayatkannya Munkar.” [Lihat juga:at-Taarikhal-Kabiir(III:433),al-Jarh(III:613),al-Majruuhiin (I:308), Miizaan 
al-I’tidaal(II:65), at-Tahdzib (III:305), at-Taqriib (I:256)] 

Sedangkan mengenai Ziyad bin ‘Abdullah an-Numairy:
Ibn Ma’in berkata, “Tidak ada apa-apanya dan dilemahkan oleh Abu Daud.”
Abu Hatim berkata, “Haditsnya ditulis namun tidak dijadikan hujjah.”
Ibn Hibban menyinggungnya di dalam kitabnya ats-Tsiqaat, ia berkata, “Sering salah.” Kemudian ia memuatnya di dalam kitabnya ‘al-Majruuhiin’ seraya berkata, “Hadits yang diriwayatkannya munkar.
Ia meriwayatkan dari Anas sesuatu yang tidak serupa dengan hadits yang diriwayatkan para periwayat Tsiqaat (terpercaya). Tidak boleh berhujjah dengannya.”
Adz-Dzahaby berkata, “Ia seorang periwayat yang lemah.” [lihat: Taariikh Ibn Ma’in(II:179), al-Jarh (III:536), al-Kaamil (III:1044), Miizaan al-I’tidaal (II:65) 
dan at-Tahdzib (III:378)]
Za’idah bin Abi ar-Raqqad sendirian meriwayatkan hadits ini dari Ziyad an-Numairy.
Ath-Thabarany di dalam (al-Mu’jam) al-Awsath berkata, “Hadits ini tidak diriwayatkan dari Rasulullah kecuali hanya melalui sanad ini saja. Za’idah bin Abi ar-Raqqad sendirian meriwayatkannya.”
Al-Baihaqy berkata, “an-Numairy meriwayatkan sendirian hadits ini, lalu Za’idah bin Abi ar-Raqqad meriwayatkan darinya pula.”
Al-Bukhari berkata, “Za’idah bin Abi ar-Raqqad dari Ziyad an-Numairy, haditsnya munkar.”
Tidak hanya satu ulama tetapi banyak ulama yang menyiratkan kelemahan sanad ini, di antara mereka adalah: an-Nawawy di dalam kitab al-Adzkaar (547), Ibnu Rajab di dalam Latha’if al-Ma’arif (hal.143), al-Haitsamy di dalam Majma’ az-Zawaa’id (II:165), adz-Dzahaby di dalam Miizaan al-I’tidaal (II:65), Ibnu Hajar di dalam Tabyiin al-‘Ujab(38).
Terkait dengan takhrij hadits ini, perlu diingat bahwa tidak ada satu hadits SHAHIH pun mengenai keutamaan bulan Rajab, puasa atau pun qiyamullail (shalat tahajjud) yang dikhususkan pada malamnya.
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata di dalam kitab Tabyiin al-‘Ujab Bi Maa Warada Fii Syahr Rajab (hal.23), “Tidak ada satu hadits shahih pun yang layak dijadikan hujjah mengenai keutamaan bulan Rajab, puasa pada hari tertentu darinya atau pun shalat tahajjud pada malam yang dikhususkan padanya. Sebelum saya, Imam Abu Isma’il al-Hirawy al-Hafizh telah terlebih dahulu menegaskan secara pasti akan hal itu. Kami telah meriwayatkan darinya dengan sanad yang shahih, demikian juga dari ulama selainnya.”
Al-Hafizh Ibn Rajab di dalam Lathaa’if al-Ma’aarif (hal.140) berkata, “Mengenai shalat, tidak ada satu pun hadits yang shahih tentang adanya shalat khusus di bulan Rajab. Hadits-hadits yang diriwayatkan mengenai keutamaan shalat ‘Ragha’ib’ pada awal malam Jum’at bulan Rajab hanyalah dusta dan batil, tidak shahih sama sekali. Shalat ini adalah bid’ah menurut jumhur ulama. Di antara para ulama muta’akhkhirin dari kalangan ‘al-Huffazh’ yang menyinggung hal itu adalah Abu Isma’il al-Anshary, Abu Bakar as-Sam’any, Abu al-Fadhl bin Nashir, Abu al-Faraj bin al-Jawzy dan ulama selain mereka.
Lantas kenapa para ulama terdahulu (al-Mutaqaddimin) tidak menyinggungnya? Hal ini karena shalat tersebut dibuat-buat pasca generasi mereka. Pertama kali shalat itu dikenal adalah pasca tahun 400-an Hijriah. Karena itulah, ia tidak dikenal pada masa ulama terdahulu dan tidak pernah diperbincangkan oleh mereka. Ada pun mengenai puasa, juga tidak ada hadits yang shahih tentang pengkhususannya dilakukan di bulan Rajab yang berasal dari Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam, demikian pula dari para shahabatnya… Ada diriwayatkan bahwa pada bulan Rajab terjadi kejadian-kejadian besar, namun tetap tidak ada satu pun hadits yang shahih mengenainya. Di antaranya, diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dilahirkan pada awal malamnya (malam bulan Rajab), ia diangkat jadi nabi pada tanggal 27 Rajab; dalam riwayat lain disebutkan, tanggal 25 Rajab. Semua itu tidak ada yang shahih. Pun, ada diriwayatkan dengan sanad yang tidak shahih dari al-Qasim bin Muhammad bahwa perjalanan Isra’ Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam terjadi pada tanggal 27 Rajab namun hal ini ditolak oleh Ibrahim al-Harby dan ulama selainnya.”
 
(SUMBER: Situs Islam berbahasa Arab, dari fatwa Syaikh Dr Muhammad bin ‘Abdullah al-Qannaash, staf pengajar pada universitas al-Qashim, Riyadh, Saudi Arabia, 03/07/1426 H)

Senin, 29 April 2013

6 Tanda Wanita Alami Orgasme


Beberapa pria yang telah berumahtangga selama bertahun-tahun bahkan tidak pernah tahu apakah istrinya mengalami orgasme atau tidak. 

Banyak pria yang merasa bingung dan penasaran dengan kinerja seks pasangannya. Tidak seperti pria, tanda-tanda wanita mengalami orgasme agak sulit diketahui.
Orgasme adalah puncak dari kegiatan seksual yang ditandai sebagai perasaan nikmat akibat dari kontraksi otot disekitar alat kelamin.  Orgasme pada pria berbeda dengan wanita. Pada pria, orgasme biasanya dapat diketahui dengan jelas karena proses orgasme yang selalu diikuti dengan ejakulasi sperma dari penis. Tanda-tanda orgasme pada wanita lebih sulit diketahui kecuali dengan memperhatikan beberapa gejala fisik yang terlihat ketika berhubungan.

Tanda-tanda seorang wanita mengalami orgasme ada dua, psikis dan fisik. Secara psikis, orgasme wanita adalah perasaan nikmat yang menjalar keseluruh tubuh, rasa nyaman, kepala ringan dan badan seakan melayang. Tanda-tanda psikis ini hanya bisa dirasakan dan diketahui oleh pihak wanita.

Selain tanda psikis, ketika orgasme wanita juga akan memperlihatkan beberapa gejala fisik yang bisa diketahui oleh pasangan. Tanda-tanda fisik wanita sedang mengalami orgasme terlihat dari adanya kontraksi di beberapa otot tubuh seperti di kelamin, bokong, lengan, wajah, dan tungkai. Kontraksi yang muncul ini secara umum akan menimbulkan desahan atau bahkan teriakan.

Perubahan fisik seperti kontraksi dan kejang di daerah vagina dapat dirasakan langsung oleh pasangan pria. Ketika orgasme, penis seolah dicengkram dengan kuat dan terhisap ke arah rahim. Tanda-tanda lain yang muncul ketika wanita orgasme adalah dada dan wajah kemerahan, nafas melambat, dan denyut jantung yang semakin cepat.

Secara garis besar tanda-tanda wanita mencapai orgasme adalah sebagai berikut :
  •     Otot berkontraksi menyebabkan tubuh menggelinjang
  •     Wajah dan dada kemerahan
  •     Denyut jantung semakin cepat
  •     Desahan kuat dan teriakan
  •     Memeluk pasangan erat-erat
  •     Tubuh menjadi lunglai setelah orgasme
Jika istri anda menunjukkan tanda-tanda seperti di atas saat berhubungan seks, maka besar kemungkinan dia mengalami orgasme.

Beberapa wanita mengaku mengalami kesulitan mencapai orgasme, penyebabnya bisa karena kurang foreplay atau karena sang wanita menderita frigid. Jika ingin membuat wanita cepat orgasme, caranya adalah dengan mempelajari beberapa posisi seks yang memudahkan wanita orgasme atau bisa juga dengan membuat resep tradisional khusus istri yang sulit orgasme dan yang paling penting adalah tetap menjalin komunikasi dengan pasangan.

(rha/www.seksualitas.net)

Minggu, 21 April 2013

Keahlian Pria Yang Membuat Wanita Terpesona

Kamis, 28 Maret 2013

Manipulasi Sejarah Pembantaian Muslim Terhadap Non-Muslim

Belum lama ini saya menerima email dari salah seorang teman, ternyata isinya adalah “informasi” perdebatan (atau lebih tepatnya sebut saja adu klaim ) antara dua orang yang sama2 muslim namun dari kelompok / harokah yang berbeda. Tanpa mencampuri siapa dan dari kelompok mana mereka itu, saya perlu memposting topik ini, karena isinya memang sangat urgen, dan harus diketahui oleh seluruh kaum muslimin. Khusunya kaum muslimin dari kelompok tertentu yang walaupun mereka mengaku muslim, namun pemikiran dan pemahamannya justru malah condong "menjatuhkan" Islam itu sendiri dengan dalih kebebasan berpikir ! Oleh karena itu silakan pembaca menyimak sendiri perdebatan itu, semoga diberikan pemahaman oleh Allah SWT.

BAGAIMANA ISLAM DISEBARLUASKAN (PERANG) JAUH JAUH SEBELUM PERANG SALIB, MUSLIM MEROMPAK DAERAH DI LUAR MEKAH DAN MADINAH,

Tahun 635, Tentara Islam mengepung dan menaklukkan Damaskus, salah satu kota besar di Syria, dari bangsa pribumi Asyrian. Puluhan ribu bangsa Asyrian tewas.

Tahun 637, Tentara Arab Islam menaklukkan bangsa pribumi Chaldean dan Phoenician Kristen di Irak pada Perang al-Qadisiyyah. Ratusan ribu nyawa bangsa Chaldean melayang, Chaldean kehilangan identitas, menjadi bagian dari propinsi Arab.

Tahun 638, Tentara Arab Islam menaklukkan dan mencaplok Yerusalem, mengambil alih dari bangsa Israel dan Kerajaan Bizantium. Korban jiwa rakyat Yahudi mencapai puluhan jutaan orang, sebagian kecil melarikan diri ke Eropa.

Tahun, 638-650 Tentara Islam menaklukkan Kerajaan Zoroaster Persia (Iran) dan menjadikannya negara Islam, kecuali di sepanjang Laut Kaspia. Jutaan jiwa tewas. Pembakaran Perpustakaan Besar Ilmu Pengetahuan Persia. Kemunduran peradaban di negeri Persia.

641 Tentara Arab Islam menaklukkan bangsa pribumi Asyria Kristen di Suriah dan Lebanon. Jutaan bangsa Asyrian tewas. Bangsa Asyrian kehilangan identitas sebagai bangsa Asyrian. Bahasa Arab menggantikan bahasa resmi Asyrian yaitu bahasa Aram. Sebagian bangsa Asyrian yang selamat membuat perjanjian damai dengan Muslim Arab, mereka secara rutin membayar jiyzah (upeti) kepada Muslim Arab. Sampai sekarang Kristen Koptik Asyrian yang ramah masih tetap ada di Suriah. Tingkat ekonomi mereka di era modern ini jauh lebih baik dari counterpart mereka yang beragama Muslim.

643-707 Tentara Arab Islam menaklukkan Kristen Afrika Utara dan Yordania. Sama seperti Kristen di Suriah, pada era modern ini, ekonomi dan tingkat pendidikan bangsa Yordania yang tetap memeluk Kristen jauh lebih baik dari saudaranya kaum Muslim.

710-713 Tentara Islam menaklukkan Lembah rendah Indus “Hindu Kush” dari bangsa Hindi. Jutaan jiwa bangsa Hindi yang memeluk Hindu tewas. Sebagian di Islam kan, daerah yang menganut Islam, sekarang namanya Pakistan.
Referensi: ”The name Hindu Kush means literally ‘Kills the Hindu’, a reminder of the days when (Hindu) slaves from the Indian subcontinent died in the harsh weather typical of the Afghan mountains while being transported by Muslim traders to the Muslim courts of Central Asia.” (Terjemahan: Hindu Kush dalam bahasa Urdu artinya “Bunuh orang Hindu”, sebagai pengingat ketika budak Hindu dari subbenua India tewas dalam cuaca yang sangat buruk ketika diangkut oleh pedagang Muslim ke koloni Muslim di Asia tengah). Dan masih banyak lagi kisah pembantaian umat Islam terhadap non-islam lainnya.Terima kasih atas tanggapannya bang Zay.

Pernyataan sebagai jawaban atas pertanyaan / tuduhan !

Sebenarnya saya ingin kroscek data-data ini di om gugel tapi kalau ada yang seperti ini saya mahfum belaka bahwa sepertinya ini hasil risetnya universitas JIL, FFI dan teman-teman seperjuangannya. Saya agak khawatir informasi spt ini seringkali beredar luas di internet dan mereka yang doyan kopas dengan bangganya memperlihatkan seolah-olah mereka profesor sejarah yang paling tahu soal sejarah Islam. Namun yang lebih menyedihkan lagi bila yang membaca kopasan tersebut tidak melakukan apa-apa. Karena itu dengan kemampuan abal-abal saya dalam sejarah Islam, saya mencoba setidaknya menjelaskan apa yang saya pelajari dan saya pahami tentang penaklukan-penaklukan Islam di zaman Khulafaur Rasyidin.

Rabu, 20 Maret 2013

PELAJARAN DARI PERANG BADAR

Saudaraku sesama muslim…




Marilah sejenak kita melakukan kilas balik terhadap berbagai peristiwa di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Kita berharap mudah-mudahan dengan mempelajari dan mengamati peristiwa ini, kita bisa mendapatkan banyak hikmah dan pelajaran berharga bagi kehidupan kita sehari-hari. Dua tahun setelah Nabi kita tercinta Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berhijrah ke madinah, bertepatan dengan bulan Ramadhan yang mulia ini, terjadilah satu peristiwa besar namun sering dilupakan kaum muslimin. Peristiwa tersebut adalah perang Badar.

Disebut sebagai peristiwa besar, karena perang Badar merupakan awal perhelatan senjata dalam kapasitas besar yang dilakukan antara pembela Islam dan musuh Islam. Saking hebatnya peristiwa ini, Allah namakan hari teradinya peristiwa tersebut dengan Yaum Al Furqan (hari pembeda) karena pada waktu itu, Allah, Dzat yang menurunkan syariat Islam, hendak membedakan antara yang haq dengan yang batil. Di saat itulah Allah mengangkat derajat kebenaran dengan jumlah kekuatan yang terbatas dan merendahkan kebatilan meskipun jumlah kekuatannya 3 kali lipat. Allah menurunkan pertolongan yang besar bagi kaum muslimin dan memenangkan mereka di atas musuh-musuh Islam.
Sungguh sangat disayangkan, banyak di antara kaum muslimin di masa kita melalaikan kejadian bersejarah ini. Padahal, dengan membaca peristiwa ini, kita dapat mengingat sejarah para shahabat yang mati-matian memperjuangkan Islam, yang dengan itu, kita bisa merasakan indahnya agama ini.

Sebelum melanjutkan tulisan, kami mengingatkan bawa tujuan tulisan bukanlah mengajak anda untuk mengadakan peringatan hari perang badar, demikian pula tulisan tidak mengupas sisi sejarahnya, karena ini bisa didapatkan dengan merujuk buku-buku sejarah. Tulisan ini hanya mencoba mengajak pembaca untuk merenungi ibrah dan pelajaran berharga di balik serpihan-serpihan sejarah perang Badar.

Latar Belakang Pertempuran
Suatu ketika terdengarlah kabar di kalangan kaum muslimin Madinah bahwa Abu Sufyan beserta kafilah dagangnya, hendak berangkat pulang dari Syam menuju Mekkah. Jalan mudah dan terdekat untuk perjalanan Syam menuju Mekkah harus melewati Madinah. Kesempatan berharga ini dimanfaatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabat untuk merampas barang dagangan mereka. Harta mereka menjadi halal bagi kaum muslimin. Mengapa demikian? Bukankah harta dan darah orang kafir yang tidak bersalah itu haram hukumnya?
Setidaknya ada dua alasan yang menyebabkan harta Orang kafir Quraisy tersebut halal bagi para shahabat:
  1. Orang-orang kafir Quraisy statusnya adalah kafir harbi, yaitu orang kafir yang secara terang-terangan memerangi kaum muslimin, mengusir kaum muslimin dari tanah kelahiran mereka di Mekah, dan melarang kaum muslimin untuk memanfaatkan harta mereka sendiri.
  2. Tidak ada perjanjian damai antara kaum muslimin dan orang kafir Quraisy yang memerangi kaum muslimin.
Dengan alasan inilah, mereka berhak untuk menarik kembali harta yang telah mereka tinggal dan merampas harta orang musyrik.
Selanjutnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berangkat bersama tiga ratus sekian belas shahabat. Para ahli sejarah berbeda pendapat dalam menentukan jumlah pasukan kaum muslimin di perang badar. Ada yang mengatakan 313, 317, dan beberapa pendapat lainnya. Oleh karena itu, tidak selayaknya kita berlebih-lebihan dalam menyikapi angka ini, sehingga dijadikan sebagai angka idola atau angka keramat, semacam yang dilakukan oleh LDII yang menjadikan angka 313 sebagai angka keramat organisasi mereka dengan anggapan bahwa itu adalah jumlah pasukan Badar.

Di antara tiga ratus belasan pasukan itu, ada dua penunggang kuda dan 70 onta yang mereka tunggangi bergantian. 70 orang di kalangan Muhajirin dan sisanya dari Anshar.
Sementara di pihak lain, orang kafir Quraisy ketika mendengar kabar bahwa kafilah dagang Abu Sufyan meminta bantuan, dengan sekonyong-konyong mereka menyiapkan kekuatan mereka sebanyak 1000 personil, 600 baju besi, 100 kuda, dan 700 onta serta dengan persenjataan lengkap. Berangkat dengan penuh kesombongan dan pamer kekuatan di bawah pimpinan Abu Jahal.

Allah Berkehendak Lain
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama para shahabat keluar dari Madinah dengan harapan dapat menghadang kafilah dagang Abu Sufyan. Merampas harta mereka sebagai ganti rugi terhadap harta yang ditinggalkan kaum muhajirin di Makah. Meskipun demikian, mereka merasa cemas bisa jadi yang mereka temui justru pasukan perang. Oleh karena itu, persenjataan yang dibawa para shahabat tidaklah selengkap persenjataan ketika perang. Namun, Allah berkehendak lain. Allah mentakdirkan agar pasukan tauhid yang kecil ini bertemu dengan pasukan kesyirikan. Allah hendak menunjukkan kehebatan agamanya, merendahkan kesyirikan. Allah gambarkan kisah mereka dalam firmanNya:

وَإِذْ يَعِدُكُمُ اللَّهُ إِحْدَى الطَّائِفَتَيْنِ أَنَّهَا لَكُمْ وَتَوَدُّونَ أَنَّ غَيْرَ ذَاتِ الشَّوْكَةِ تَكُونُ لَكُمْ وَيُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُحِقَّ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَيَقْطَعَ دَابِرَ الْكَافِرِينَ

“Dan (ingatlah), ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekekuatan senjata-lah yang untukmu (kamu hadapi, pent. Yaitu kafilah dagang), dan Allah menghendaki untuk membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir.” (Qs. Al Anfal: 7)

Demikianlah gambaran orang shaleh. Harapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabat tidak terwujud. Mereka menginginkan harta kafilah dagang, tetapi yang mereka dapatkan justru pasukan siap perang. Kenyataan ini memberikan pelajaran penting dalam masalah aqidah bahwa tidak semua yang dikehendaki orang shaleh selalu dikabulkan oleh Allah. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, tidak ada yang mampu mengendalikan keinginan Allah. Sehebat apapun keshalehan seseorang, setinggi apapun tingkat kiyai seseorang sama sekali tidak mampu mengubah apa yang Allah kehendaki.

Keangkuhan Pasukan Iblis
Ketika Abu Sufyan berhasil meloloskan diri dari kejaran pasukan kaum muslimin, dia langsung mengirimkan surat kepada pasukan Mekkah tentang kabar dirinya dan meminta agar pasukan Mekkah kembali pulang. Namun, dengan sombongnya, gembong komplotan pasukan kesyirikan enggan menerima tawaran ini. Dia justru mengatakan,
“Demi Allah, kita tidak akan kembali sampai kita tiba di Badar. Kita akan tinggal di sana tiga hari, menyembelih onta, pesta makan, minum khamr, mendengarkan dendang lagu biduwanita sampai masyarakat jazirah arab mengetahui kita dan senantiasa takut kepada kita…”
Keangkuhan mereka ini Allah gambarkan dalam FirmanNya,

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَرِئَاءَ النَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَاللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ

“Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan…” (Qs. Al-Anfal: 47)

Mereka tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu di bawah pengaturan Allah, karena ditutupi dengan kesombongan mereka. Mereka tidak sadar bahwa Allah kuasa membalik keadaan mereka. Itulah gambaran pasukan setan, sangat jauh dari kerendahan hati dan tawakal kepada Yang Kuasa.

Kesetiaan yang Tiada Tandingnya
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam merasa yakin bahwa yang nantinya akan ditemui adalah pasukan perang dan bukan kafilah dagang, beliau mulai cemas dan khawatir terhadap keteguhan dan semangat shahabat. Beliau sadar bahwa pasukan yang akan beliau hadapi kekuatannya jauh lebih besar dari pada kekuatan pasukan yanng beliau pimpin. Oleh karena itu, tidak heran jika ada sebagian shahabat yang merasa berat dengan keberangkatan pasukan menuju Badar. Allah gambarkan kondisi mereka dalam firmanNya,

كَمَا أَخْرَجَكَ رَبُّكَ مِنْ بَيْتِكَ بِالْحَقِّ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنَ الْمُؤْمِنِينَ لَكَارِهُونَ

“Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran, padahal sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya.” (Qs. Al Anfal: 5)

Sementara itu, para komandan pasukan Muhajirin, seperti Abu Bakr dan Umar bin Al Khattab sama sekali tidak mengendor, dan lebih baik maju terus. Namun, ini belum dianggap cukup oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau masih menginginkan bukti konkret kesetiaan dari shahabat yang lain. Akhirnya, untuk menghilangkan kecemasan itu, beliau berunding dengan para shahabat, meminta kepastian sikap mereka untuk menentukan dua pilihan: (1) tetap melanjutkan perang apapun  kondisinya, ataukah (2) kembali ke madinah.

Majulah Al Miqdad bin ‘Amr seraya berkata, “Wahai Rasulullah, majulah terus sesuai apa yang diperintahkan Allah kepada anda. Kami akan bersama anda. Demi Allah, kami tidak akan mengatakan sebagaimana perkataan Bani Israil kepada Musa: ‘Pergi saja kamu, wahai Musa bersama Rab-mu (Allah) berperanglah kalian berdua, kami biar duduk menanti di sini saja. [1]‘” Kemudian Al Miqdad melanjutkan: “Tetapi pegilah anda bersama Rab anda (Allah), lalu berperanglah kalian berdua, dan kami akan ikut berperang bersama kalian berdua. Demi Dzat Yang mengutusmu dengan kebenaran, andai anda pergi membawa kami ke dasar sumur yang gelap, kamipun siap bertempur bersama engkau hingga engkau bisa mencapai tempat itu.”

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan komentar yang baik terhadap perkataan Al Miqdad dan mendo’akan kebaikan untuknya. Selanjutnya, majulah Sa’ad bin Muadz radhiyallahu ‘anhu, komandan pasukan kaum anshar.
Sa’ad mengatakan, “Kami telah beriman kepada Anda. Kami telah membenarkan Anda. Andaikan Anda bersama kami terhalang lautan lalu Anda terjun ke dalam lautan itu, kami pun akan terjun bersama Anda….” Sa’ad radhiyallahu ‘anhu juga mengatakan, “Boleh jadi Anda khawatir, jangan-jangan kaum Anshar tidak mau menolong Anda kecuali di perkampungan mereka (Madinah). Sesungguhnya aku berbicara dan memberi jawaban atas nama orang-orang anshar. Maka dari itu, majulah seperti yang Anda kehendaki….”

Di Sudut Malam yang Menyentuh Jiwa…
Pada malam itu, malam jum’at 17 Ramadhan 2 H, Nabi Allah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih banyak mendirikan shalat di dekat pepohonan. Sementara Allah menurunkan rasa kantuk kepada kaum muslimin sebagai penenang bagi mereka agar bisa beristirahat. Sedangkan kaum musyrikin di pihak lain dalam keadaan cemas. Allah menurunkan rasa takut kepada mereka. Adapun Beliau senantiasa memanjatkan do’a kepada Allah. Memohon pertolongan dan bantuan dari-Nya. Di antara do’a yang dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berulang-ulang adalah,

“…Ya Allah, jika Engkau berkehendak (orang kafir menang), Engkau tidak akan disembah. Ya Allah, jika pasukan yang kecil ini Engkau binasakan pada hari ini, Engkau tidak akan disembah…..”

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulang-ulang do’a ini sampai selendang beliau tarjatuh karena lamanya berdo’a, kemudian datanglah Abu Bakar As Shiddiq radhiyallahu ‘anhu memakaikan selendang beliau yang terjatuh sambil memeluk beliau… “Cukup-cukup, wahai Rasulullah…”
Tentang kisah ini, diabadikan Allah dalam FirmanNya,

إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى الْمَلَائِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِينَ آَمَنُوا سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوا فَوْقَ الْأَعْنَاقِ وَاضْرِبُوا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ (12) ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ شَاقُّوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَمَنْ يُشَاقِقِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (13)

“Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkan (pendirian) orang-orang yang telah beriman”. Kelak akan Aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka. (Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya.” (Qs. Al Anfal: 12-13)

Bukti kemukjizatan Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
Seusai beliau menyiapkan barisan pasukan shahabatnya, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan di tempat pertempuran dua pasukan. Kemudian beliau berisyarat, “Ini tempat terbunuhnya fulan, itu tempat matinya fulan, sana tempat terbunuhnya fulan….”
Tidak satupun orang kafir yang beliau sebut namanya, kecuali meninggal tepat di tempat yang diisyaratkan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Bara Peperangan Mulai Menyala
Yang pertama kali menyulut peperangan adalah Al Aswad Al Makhzumi, seorang yang berperangai kasar dan akhlaknya buruk. Dia keluar dari barisan orang kafir sambil menantang. Kedatangannya langsung disambut oleh Hamzah bin Abdul Muthallib radhiyallahu ‘anhu. Setelah saling berhadapan, Hamzah radhiyallahu ‘anhu langsung menyabet pedangnya hingga kaki Al Aswad Al Makhzumi putus. Setelah itu, Al Aswad merangkak ke kolam dan tercebur di dalamnya. Kemudian Hamzah menyabetkan sekali lagi ketika dia berada di dalam kolam. Inilah korban Badar pertama kali yang menyulut peperangan.

Selanjutnya, muncul tiga penunggang kuda handal dari kaum Musyrikin. Ketiganya berasal dari satu keluarga. Syaibah bin Rabi’ah, Utbah bin Rabi’ah, dan anaknya Al Walid bin Utbah. Kedatangan mereka ditanggapi 3 pemuda Anshar, yaitu Auf bin Harits, Mu’awwidz bin Harits, dan Abdullah bin Rawahah. Namun, ketiga orang kafir tersebut menolak adu tanding dengan tiga orang Anshar dan mereka meminta orang terpandang di kalangan Muhajirin. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan Ali, Hamzah, dan Ubaidah bin Harits untuk maju. Ubaidah berhadapan dengan Al Walid, Ali berhadapan dengan Syaibah, dan Hamzah berhadapan dengan Utbah. Bagi Ali dan Hamzah, menghadapi musuhnya tidak ada kesulitan. Lain halnya dengan Ubaidah. Masing-masing saling melancarkan serangan, hingga masing-masing terluka. Kemudian lawan Ubaidah dibunuh oleh Ali radhiyallahu ‘anhu. Atas peritiwa ini, Allah abadikan dalam firmanNya,

هَذَانِ خَصْمَانِ اخْتَصَمُوا فِي رَبِّهِمْ
“Inilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Rabb mereka (Allah)…” (Qs. Al Hajj: 19)

Selanjutnya, bertemulah dua pasukan. Pertempuran-pun terjadi antara pembela Tauhid dan pembela syirik. Mereka berperang karena perbedaan prinsip beragama, bukan karena rebutan dunia. Sementara itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berada di tenda beliau, memberikan komando terhadap pasukan. Abu Bakar dan Sa’ad bin Muadz radhiyallahu ‘anhuma bertugas menjaga beliau. Tidak pernah putus, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa melantunkan do’a dan memohon bantuan dan pertolongan kepada Allah. Terkadang beliau keluar tenda dan mengatakan, “Pasukan (Quraisy) akan dikalahkan dan ditekuk mundur…”

Beliau juga senantiasa memberi motivasi kepada para shahabat untuk berjuang. Beliau bersabda, “Demi Allah, tidaklah seseorang memerangi mereka pada hari ini, kemudian dia terbunuh dengan sabar dan mengharap pahala serta terus maju dan pantang mundur, pasti Allah akan memasukkannya ke dalam surga.”

Tiba-tiba berdirilah Umair bin Al Himam Al Anshari sambil membawa beberapa kurma untuk dimakan, beliau bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah surga lebarnya selebar langit dan bumi?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya.” Kemudian Umair mengatakan: “Bakh…Bakh… (ungkapan kaget). Wahai Rasulullah, antara diriku dan aku masuk surga adalah ketika mereka membunuhku. Demi Allah, andaikan saya hidup harus makan kurma dulu, sungguh ini adalah usia yang terlalu panjang. Kemudian beliau melemparkan kurmanya, dan terjun ke medan perang sampai terbunuh.”

Dalam kesempatan yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil segenggam pasir dan melemparkannya ke barisan musuh. Sehingga tidak ada satu pun orang kafir kecuali matanya penuh dengan pasir. Mereka pun sibuk dengan matanya sendiri-sendiri, sebagai tanda kemukjizatan Beliau atas kehendak Dzat Penguasa alam semesta.

Kuatnya Pengaruh Teman Dekat Dalam Hidup
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk membunuh Abul Bakhtari. Karena ketika di Mekkah, dia sering melindungi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan yang memiliki inisiatif untuk menggugurkan boikot pada Bani Hasyim. Suatu ketika Al Mujadzar bin Ziyad bertemu dengannya di tengah pertempuran. Ketika, itu Abul Bakhtari bersama rekannya. Maka, Al Mujadzar mengatakan, “Wahai Abul Bakhtari, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kami untuk membunuhmu.”
“Lalu bagaimana dengan temanku ini?”, tanya Abul Bakhtari
“Demi Allah, kami tidak akan membiarkan temanmu.” Jawab Al Mujadzar.
Akhirnya mereka berdua melancarkan serangan, sehingga dengan terpaksa Al Mujadzar membunuh Abul Bakhtari.

Kemenangan Bagi Kaum Muslimin
Singkat cerita, pasukan musyrikin terkalahkan dan terpukul mundur. Pasukan kaum muslimin berhasil membunuh dan menangkap beberapa orang di antara mereka. Ada tujuh puluh orang kafir terbunuh dan tujuh puluh yang dijadikan tawanan. Di antara 70 yang terbunuh ada 24 pemimpin kaum Musyrikin Quraisy yang diseret dan dimasukkan ke dalam lubang-lubang di Badar. Termasuk diantara 24 orang tersebut adalah Abu Jahal, Syaibah bin Rabi’ah, Utbah bin Rabi’ah dan anaknya, Al Walid bin Utbah.

Demikianlah perang badar, pasukan kecil mampu mengalahkan pasukan yang lebih besar dengan izin Allah. Allah berfirman,

كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ
“…Betapa banyak golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Qs. Al Baqarah: 249)
Mereka…
Mereka menang bukan karena kekuatan senjata
Mereka menang bukan karena kekuatan jumlah personilnya
Mereka MENANG karena berperang dalam rangka menegakkan kalimat Allah dan membela agamaNya…
Allahu Al Musta’an…


Footnote:
[1] Perkataan Al Miqdad radhiyallahu ‘anhu ini merupakan cuplikan dari firman Allah surat Al Maidah: 24
***
Source :  www.muslim.or.id

Kamis, 07 Februari 2013

Miracle of fire & wood

THE MIRACLE OF FIRE AND WOOD, THAT CANNOT BE
OBTAINED ARTIFICIALLY
 
  
Have you thought about the fire that you light? Is it you who make the trees that fuel it grow or are We the Grower? We have made it to be a reminder and a comfort for travellers in the wild. So glorify the name of your Lord, the Magnificent! (Surat al-Waqi ‘a, 71-74)

One of the chemical substances mainly responsible for the structure of wood is “lignocellulose.” This substance is a compound of the materials known as “lignin” and “cellulose” that give wood its hardness. In terms of chemicalstructure, wood is made up of 50% cellulose, 25% hemicelluloses and 25% lignin.1 An analysis of these substances’ chemical formulae reveals three vital elements: hydrogen, oxygen and carbon.


Hydrogen, oxygen and carbon are the building blocks of millions of substances in nature. But as a miracle from Allah, these three also combine to give rise to the substance “lignocellulose” found in plants. Although scientists know that they contain these substances they are unable to reproduce this special material in plants.  Although these elements found in large amounts in nature can easily be obtained, scientists have been unable to obtain a single piece of wood by artificial means, despite having countless examples before them. Yet all the trees we see around us have been ceaselessly producing this compound for millions of years by combining oxygen, carbon, water and sunlight.

One of the compounds in lignocellulose is water, expressed by the formula H2O. The fact that wood is one of the most flammable materials despite containing a large amount of water is a most special state of affairs. The above verse is very wise in noting that wood cannot be made by human beings, by fire. Thanks to these compounds and the water it contains, wood is one of the most important fuels of fire.

Trees are an important sphere of scientific research, and inspire scientists, who are still struggling to grasp all the details in their creation, in a number of areas.  The complex structures of the cells that constitute trees have still not been fully unraveled, despite advances in technology and intensive research. The Forestry Commission of Great Britain, one of the world’s leading forestry research institutions, says the following under the heading "Lack of Information on the Chemistry and Structure of Wood Fibres":
Despite the knowledge resulting from earlier and ongoing research, there still exists a lack of information on the chemistry and structure of wood fibres. Large variations can be found within a single tree, from the pith to the bark and from the base to the top of a tree. Often the chemistry and structure of a wood cell are extremely heterogeneous and difficult to investigate with conventional techniques.2
A paper in the scientific journal Plant Physiology titled "Our Understanding of How Wood Develops is not Complete" describes the limited knowledge of the subject that scientists possess: 
Considering the important role that wood is foreseen to play in the near future, it is surprising to see that our understanding of how wood develops is far from complete. With a few exceptions, very little is known about the cellular, molecular, and developmental processes that underlie wood formation. Xylogenesis represents an example of cell differentiation in an exceptionally complex form. This process is controlled by a wide variety of factors both exogenous (photoperiod and temperature) and endogenous (phytohormones) and by interaction between them. It is driven by the coordinated expression of numerous structural genes (some of known function) involved in cell origination, differentiation, programmed cell death, and heartwood (HW) formation and by virtually unknown regulatory genes orches trating this ordered developmental sequence. The presence of gene families and the extreme plasticity of the metabolism involved (as exemplified by the unusual behavior of plants with transformed cell walls; for review, see Fagard et al., 2000) add a further complexity to our understanding of the process of wood formation.3
The extraordinary creation in wood is emphasized thus in another scientific journal, Annals of Botany:
Wood formation is a highly complicated process involving an unbelievable variety of metabolic steps in the roots, stem and crown of shrubs and trees. At the centre of these processes is cambial activity which results in the release of young woody cells that undergo maturation until autolysis of the protoplast, indicating the final developmental stage. Later on, in various tree species, woody cells become further modified by an additional process called heartwood formation. The properties of wood that make it an appropriate raw material for many purposes are largely determined by the specific architecture of the cell walls. Difficulties in investigating these many developmental stages appear when routine techniques, which work well for soft plant tissues, are applied. Therefore, in most cases, these techniques need modification or the use of completely revised protocols to yield good results for woody tissues.4
These details in the creation of wood remind us, as set out in Surat al-Waqi ‘a, that wood cannot be made by human beings.  Just a few of the inimitable features of wood, which cannot be produced artificially, are as follows:
Wood, a Resistant Material
The hard and resistant nature of wood is the result of the cellulose fibers it contains. Because cellulose is hard and insoluble in water. It is this property of cellulose that makes the use of wood in construction so advantageous. Cellulose, described as a “contractible and incomparable substance,” has for centuries been used a great deal more than other materials in keeping wooden buildings standing, other buildings, bridges and many other structures.
Wood consists of parallel columns made up of convex cells laid end to end. These are surrounded by cellulose fibers in spiral form. In addition, these cells are contained in “lignin,” a substance made from a complex, polymer structure resin. These spirally enclosed layers make up 80% of the thickness of the cell wall and are the part bearing the main load. When a wood cell collapses internally it absorbs the shock of a blow by detatching itself from the surrounding cells. Even when such collapses causes a crack along the length of the fiber, the wood remains unharmed. That is why wood is strong enough to bear specific loads even if it is broken.

In terms of absorbing the energy of low-speed blows and reducing the damage therefrom, wood is a most important material.  The Second World War plane known as the “Mosquito” was made by compressing wood between strips of fiber board, making it the most damage-resistant plane of its time. The hardness and resistant nature of wood make it a very reliable material. Because wood breaks or cracks slowly enough to be visible from the outside, and that gives people enough time to take the necessary precautions .5

A material based on the structure of wood can be up to 50 times more resistant than other synthetic materials in use today.6 This unique structure of wood is today used in materials developed to protect against the impact of high speed and destructive fragments such as bombs and bullets. But scientists have never been able to replicate a piece of wood with all its many attributes. Every detail in the creation of wood, - the thickness of the internal layers, their level of compression, the number of vessels, their layout and the materials inside it, have been specialy created to result in that resistance.
The Hydraulic System That Raises Water Many Meters against the Force of Gravity
The dead part of wood, the “xylem,” contains hollow channels. These, also known as “wood vessels,” consist of inanimate cells that gradually lose their nuclei and cytoplasms piled one on top of the other.  Long, thin wood vessels form when the membranes between the cells dissolve and disappear.

Roots spreading out beneath the soil carry the water and minerals the plant needs upward through these tissues and transmit them as far as the leaves. The way the roots absorb the water in the ground is literally reminiscent of the test bore technique. The roots have no engines to initiate the water absorption process. Neither do they have any technical equipment with which to pump water and minerals for distances of up to several meters. But the roots absorb the water in the depths of the soil by spreading over a very wide area.

This lifting process that the plant performs so flawlessly is in fact an exceedingly complex one. Yet this system has still not yet been fully understood, even in these days of high technology and space travel. The present of a “hydraulic system: in plants was determined some two centuries ago. But we still do not know how this action in defiance of the force of gravity takes place. The superior technology squeezed into such a confined space is just one of the examples demonstrating the incomparable knowledge of our Lord the creator of the system. Like everything in the universe, Almighty Allah created the transportation system in trees.


Roots Capable of Selecting Minerals from the Soil:
Plants draw all the mineral nutrients they need, such as potassium, phosphorus, calcium, magnesium and sulfur, from the soil. Since the substances are not found seprately in the soil, they absorb them as ions (positive/negatively charged atoms).  Of all the many inorganic ions in dissolved state in the soil, plants absorb only the 14 they need.

The iron concentration inside plant cells is 1,000 times greater than that in the soil outside.8 Under normal condition, an exchange of matter from a high density region to a lower density one will take place. But exactly the opposite happens in plant roots, and the ions in the soil are easily able to pass into the root cells.9

Because of this state of affairs that operates contrary to the pressure system, the plant uses a high level of energy in the pumping process. In addition, in the plant roots’ taking up ions from the soil, there needs to be an identification system that attracts only the wanted ions and repels the unwanted ones. This shows that the ion pumps in the root cells are no ordinary pumps, but possess the ability to select between ions. Bearing in mind that the cell in the plant roots are made up of atoms devoid of any intelligence or consciousness, one can better see what an extraordinary process ion selection truly is.
Photosynthesis: The Superior Technology in a Miniature Factory
It is not only the wood and root parts of trees that cannot be obtained by artificial means, but also the leaves.  Most important of the features that make leaves inimitable is their ability to make photosynthesis. Photosynthesis, one of the systems that scientists still do not fully understand, may be summarized as plants manufacturing their own nutrients. Thanks to the structure in plant cells that makes them able to make direct use of solar energy, they store solar energy, at the end of various complex processes, in the form of energy that can be used by human beings and animals. In addition, the photosynthetic energy stored in trees is also given off during burning. For example, the energy emitted by wood burned to heat a house is actually energy from the Sun stored during the formation of wood.10

The photosynthesis system, which operates like a miniature factory, takes place in an organelle known as the “chloroplast” inside the plant cell that gives the plant its green color. Chloroplasts are just one-thousandth of a millimeter in size, for which reason they can only be seen under the microscope. When solar energy falls on the leaf they transmit it to the layers inside it. Chlorophyls inside the choloplasts in the leaf cells convert this light energy into chemical energy. The plant obtaining this chemical energy immediately uses it in obtaining nutrients. It took scientists until the mid-20th century to obtain this information summarized in just a few lines here. Pages of chain reactions are written to describe the whole process of photosynthesis. But some links in the chain are still unknown. Yet plants have been performing these processes uninterruptedly for hundreds of millions of years, thus providing the Earth with food and oxygen. 
The fact that not a single cell constituting wood can be made by artificial means, and human beings’ helplessness in the face of dead wood cells, shows the presece of a sublime Creator. The properties of wood, about which many volumes could be written, their countless aspects that so inspire scientists, all reveal the sublime knowledge and intellect behind the creation of wood. This intelligence and knowledge manifested in wood belongs to Almighty Allah, the Creator and sole Lord of all things.
1 http://www.forestpathology.org/wood.html; Wood Chemistry and Anatomy, 2005.
2 http://www.forestresearch.gov.uk/fr/INFD-6FMCUS; The Research Agency of the Forestry Commission, 2007.
3 Christophe Plomion, Gregoire Leprovost, Alexia Stokes, "Wood Formation in Trees", Plant Physiology, December 2001, Vol. 127, pp. 1513–1523.
4 Uwe Schmitt, "Chaffey, N.J. ed. Wood formation in trees—cell and molecular biology techniques", Annals of Botany, 2002, Vol. 90, no. 4, pp. 545-546.
5 Julian Vincent, "Tricks of Nature", New Scientist, 17 August 1996, Vol. 151, no. 2043, p. 39.
6 Julian Vincent, "Tricks of Nature", New Scientist, 17 August 1996, Vol. 151, no. 2043, p. 40.
7 http://www.smddrums.com/woodcell.htm
8 Malcolm Wilkins, Plantwatching, Facts on File Publications, New York, 1988, p. 119.
9 William K. Purves, Gordon H. Orions, H. Craig Heller, Life, The Science of Biology, 4th edition, W.H. Freeman and Company, p. 724.
10 http://www.montana.edu/wwwpb/pubs/mt8405.html; Michael Vogel, "Heating with Wood: Principles of Combustion", 2003

Rabu, 30 Januari 2013

Fakta Seputar Orgasme Wanita

fakta seputar orgasme wanita
Beberapa ciri orgasme wanita mungkin perlu diketahui oleh kaum pria untuk melihat apakah pasangannya benar-benar mengalami orgasme atau sebatas pura-pura.

 Berdasarkan hasil suatu penelitian, sekitar 70 persen wanita berpura-pura orgasme demi menyenangkan pasangannya. Seperti dilansir iVillage, ciri orgasme wanita yang pertama dapat dilihat dari puting dan klitorisnya. Bila mengalami orgasme, klitoris wanita akan mengeras. Hal ini juga berlaku untuk puting wanita. Jika puting ataupun klitoris tidak mengeras namun pasangan seolah-olah bersikap seperti mengalami orgasme, bisa jadi 95 persen kemungkinan wanita tersebut memalsukan orgasmenya.

Kamis, 17 Januari 2013

10 Tips To Make You Look More Beautiful


Every woman or girl want to look beautiful . I would like to present you with a few things that can be considered if you want to look more beautiful .

1 . Stay away from the sun . When you go out , you should try and wear full sleeve t-shirts and full pants that will help you to protect from sun rays and so your skin will not get tanned . For the face , you can use sun screen lotion / moisturizer some really good brands . In summer, try wearing gloves , sunglasses to protect your hands and eyes .
2 . Eat a healthy diet . Having a healthy diet is important to consider if you want to look beautiful . You need to have a diet that gives you the right amount of protein , vitamins, minerals and carbohydrates. Among the vitamins as well, you should take care that you eat foods that have at least vitamin A, E , C as they are important ones . Your diet should include fruits as well. Drinking the right amount of water every day as it will make your skin glow . Avoid drinking soft drinks, alcohol because they make you dry sky .
3 . Taking care of your skin properly. Bathe regularly , as it will clean all the dirt that has accumulated on your body . Proper use of soap can also make you look beautiful . Wash your face with a good face- wash every time you come into the house from outside .
4 . A smile is an important matter that should be taken care of if you want to look beautiful . Your smile should be the right one and should show off your teeth properly . For this , you need to keep your teeth as well. Brushing your teeth regularly will help a lot . You also have to know when to smile and how much to smile . Beautiful smile with small holes are always interesting .
5 . There haircut that suits your face. A good hair -cut will enhance your facial features and will make you look more beautiful . If you want to get your hair colored , then you can go for it as well.
6 . Wearing accessories is also one of the methods to look beautiful . You can wear earrings according to your face shape . If you have a round face shape so you can wear long earrings are oval or round in shape . For a square face shape , hoop earrings hanging round and work as the best option . Along with earrings, you can choose the right bracelets and neck pieces to match your clothes .
7 . Wear makeup on your face can make you look beautiful . You need to make sure that during the day ; makeup should be light and should be such that it does not hide your facial features . Like to avoid putting on any red or dark lipstick . At night, you can try a dark colored makeup .
8 . Rest. Taking time for yourself each day to relax, unwind keep your mind cool and stress free. You can also do yoga because it helps to remain tension free . You can go to the spa for some relaxation and for skin treatment .
9 . Exercise. When you do exercise toxins are released from your body system . At that time the time the blood circulating in your body which means fresh oxygen delivered to the skin . This leads to healthy skin and if your skin is healthy you will automatically look beautiful .
10 . Tips herbs can also be used to look beautiful . Like you can use castor oil to prevent wrinkles and to get soft skin . Clear wrinkle free skin will glow and make you look more beautiful . In the summer , you can apply cucumber juice mixed with rose water on your skin to make it look more beautiful . While for the winter, you can go with a mixture of honey and water .